Rabu 18 Oct 2017 17:11 WIB

Industri UKM Diminta Serap Bawang Merah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Pekerja menyortir bawang merah hasil panen di desa Widasari, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (17/10). Sejak sepekan terakhir harga bawang merah di tingkat petani anjlok dari harga Rp15.000 per kilogram menjadi Rp9.000 per kilogram.
Foto: Dhedez Anggara/Antara
Pekerja menyortir bawang merah hasil panen di desa Widasari, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (17/10). Sejak sepekan terakhir harga bawang merah di tingkat petani anjlok dari harga Rp15.000 per kilogram menjadi Rp9.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mendorong tumbuhnya industri olahan kecil hingga menengah agar mampu menyerap produksi bawang merah. Industri besar pun diminta turut menampung bawang merah yang kini surplus.

"Sekarang momentum tepat untuk mentransformasi agribisnis bawang merah nasional guna menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah global," kataDirektur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono, Rabu (18/10).

Caranya adalah dengan penetrasi produk segar dan olahan ke berbagai negara. Untuk itu, diversifikasi produk olahan bawang merah berstandar internasional perlu diwujudkan melalui sinergi peran pemerintah dan dunia usaha.

Spudnik menambahkan, produksi yang melimpah, efisiensi rantai distribusi, luasnya akses pasar dan diversifikasi produk yang membaik menjadi pemicu akselerasi peningkatan daya saing bawang merah dan keseimbangan tata niaga baru. Petani menjadi pemain utama sekaligus menikmati harga berkeadilan.

Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait agar segera menyerap bawang merah di wilayah sentra dengan harga wajar. Bawang merah tersebut kemudian didistribusikan ke daerah dengan harga bawang merah tinggi di pasaran sesuai mekanisme berlaku.

"Penyerapan oleh industri makanan dan olahan pun bakal terus didorong untuk akselerasi normalisasi harga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement