Selasa 17 Oct 2017 16:21 WIB

PLN Pamerkan Beragam Inovasi di LIKE 2017

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) Jumain Appe (tengah) dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman  (kiri) tengah menjelaskan mengenai pameran LIKE 2017 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (17/10).
Foto: dpr
Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) Jumain Appe (tengah) dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman (kiri) tengah menjelaskan mengenai pameran LIKE 2017 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT PLN (Persero) menggelar kembali pameran Learning, Inovation, Knowledge & Exhibition (LIKE) 2017 yang mulai berlangsung hari ini hingga 19 Oktober 2017. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengungkapkkan acara tersebut diupayakan untuk menciptakan efisiensi perusahaan. Acara tahunan yang sudah digelar sejak 1999 tersebut menurutnya digelar untuk memperlihatkan beragam inovasi.

"Acara ini sebenarnya bisa menjadi bukti PLN memberikan wadah yang bisa melahirkan inovasi baru yang akan berujung kepada efisiensi," kata Syofvi di Kantor Pusal PLN, Jakarta, Selasa (17/10).

Dia memastikan, saat ini PLN memang mengarah kepada untuk melakukan upaya menurunkan Biaya Produksi Listrik (BPP). Melalui inovasi yang ada, ia yakin bisa membantu efisiensi dan pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan perusahaan.

Syofvi menegaskan LIKE PLN 2017 juga menjadi bagian dari Hari Listrik Nasional yang jatuh setiap Oktober. "Kami percaya sebuah perusahaan akan tetap hidup dan terus belajar untuk meraih keunggulan yang kompetitif," ujar Syofvi.

Pada LIKE PLN 2017 terdapat 357 karya inovasi pegawai PLN dan anak perusahaan yang terdiri dari beragam kategori. Beberapa diantaranya seperti pembangkitan, transmisi, distribusi, technical support, nontechnical support aplikasi, dan nontechnical support manajemen.

Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) Jumain Appe menilai inovasi bisa meningkatkan efisiensi.

"Karena memang semua itu kan intinya perubahan ya jika tujuannya akan menghasilkan efisiensi. Kita dituntut bagaimana caranya melakukan proses inovasi dalam pekasanaannya untuk memberikan kinerja yang lebih baik nantinya," kata Jumain.

Hal itu juga menurutnya akan menuju ke persaingan yang ada namun bisa diatasi dengan pengembangan inovasi yang bisa dilakukan oleh PLN. Jumain menilai, pengetahuan yang dimiliki untuk membuat produk baru bisa meningkatkan daya saing PLN ke depannya.

"PLN itu kan produknya adalah servis, bagaimana memberikan pelayanan yg baik. Karena kalau kita mau meningkatkan kinerja pelayanan kita tentunya harus ada terobosan baru," ujar Jumain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement