REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Konsistensi dukungan teknis telah menjadi faktor utama dalam kerja sama Cina-Afrika di bidang pertanian. Pejabat Program untuk Kerja Sama Selatan-Selatan Peter Annadumba mengatakan, melalui inovasi teknologi yang diberikan oleh Cina, kini negara-negara Afrika telah mampu menghasilkan ribuan bahan pangan pokok dan ternak dengan baik.
"Dalam tiga dekade terakhir, kerja sama antara Cina dan Afrika telah meningkat secara signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan pertanian," ujar Anaadumba dilansir Xinhua, Senin (16/10).
Anaadumba mengatakan, aspek yang paling berhasil selama dekade terakhir yakni pengenalan alat mekanisasi Cina untuk mendukung pertanian di Afrika. Terdapat beberapa sejumlah alat mekanisasi dan mesin pengolahan yang tersedia untuk negara-negara Afrika.
Anaadumba menyebutkan, di Nigeria Cina menerjunkan sekitar 500 personil untuk membantu secara teknis penggunaan mekanisasi dalam peningkatan pertanian dan hasil perikanan. Melalui kerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), Cina telah menjadi bagian dalam kerja sama Selatan-Selatan untuk bidang pertanian. Lebih dari 1000 tenaga ahli Cina diterjunkan untuk membantu peningkatan teknologi dalam pengolahan hasil pertanian. Selain itu, pada tahap awal Cina telah berinvestasi sebesar 50 juta dolar AS untuk proyek tersebut.
Kerja sama dengan Cina ini dapat memberikan manfaat bagi Afrika terutama dalam menciptakan lingkungan yang tepat bagi investasi sektor swasta. Anaadumba menjelaskan, di Uganda terdapat proyek kerja sama dengan Cina senilai 1,5 juta dolar AS. Proyek tersebut telah mengundang investor Cina lainnya yang ingin melakukan kerja sama bilateral untuk membangun kawasan industri dengan nilai 225 juta dolar AS.
Menurut Anaadumba, keterlibatan swasta sangat berperan besar dalam perekonomian suatu negara terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produksi ekspor. Dengan demikian, kerja sama antar Cina dan Afrika saling menguntungkan. Melalui kerja sama ini, Cina telah memberikan kesempatan kepada negara-negara Afrika untuk dapat memproduksi dan menjadi bagian bagi rantai pasok global.
"Jika anda ingin memberi makan orang lapar, anda tidak memberinya ikan namun anda harus mengajarinya cara memancing, ini adalah sumbangan yang paling besar dalam pembangunan kapasitas," kata Anaadumba.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
