Rabu 11 Oct 2017 18:16 WIB

BI: Kartu Uang Elektronik tidak Dibagikan Gratis

Rep: Binti Sholikah/ Red: Elba Damhuri
Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.
Foto: Septianda Febrianda/ANTARA
Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengklarifikasi pemberitaan mengenai pembagian kartu uang elektronik pembayaran jalan tol. Kartu tersebut tidak dibagikan gratis melainkan didiskon oleh perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Direktur Program Eletronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Pungky Purnomo Wibowo, mengatakan BI bersama perbankan dan BUJT mempunyai program diskon dalam pembayaran melalui uang elektronik di jalan tol oleh perbankan. Program yang didukung oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN dan BCA itu dimulai sejak 17 Agustus sampai 30 September 2017.

"Di mana kartu uang elektronik sendiri harganya Rp 20 ribu, kartunya mendapat diskon 10 ribu atau diskon 50 persen dari bank itu sampai 30 September 2017," kata Pungky melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (11/10).

Pungky menambahkan, BUJT juga melakukan diskon tarif di beberapa ruas jalan tol. Hal itu juga membantu keinginan masyarakat dalam bertransaksi melalui nontunai dan menunjukan progres signifikan sampai September 2017 telah mencapai 62-63 persen.

BI bersama perbankan dan BUJT mendorong terus agar rasio elektronifikasi jalan tol mencapai 100 persen.

Melihat keadaan tersebut, BI melakukam monitoring dan evaluasi BUJT dan perbankan. Evaluasi tersebut menunjukkan adanya program diskon cukup menaikkan keinginan masyarakat untik bertransaksi nontunai di jalan tol.

Pungky menjelaskan, yang didiskon adalah kartu uang elektronik yang seharga 20 ribu tersebut. Jika sebelumnya pada 17 Agustus sampai 30 September 2017 diskon 50 persen dari perbankan, nantinya diskon sampai 31 Oktober 2017 mencapai 100 persen.

"Jadi yang Rp 10 ribu ditangung perbankan dan Rp 10 ribu ditanggung BUJT, jadi kartunya menjadi harganya nol rupiah. Itu intinya tidak dibagikan ya. Itu dijual karena masyarakat harus beli isi saldonya tersebut. Hanya berlaku di pintu jalan tol jika bertransaksi di sana," papar Pungky.

Pungky menyebutkan data pemakaian uang elektronik pembayaran di jalan tol hingga saat ini telah mencapai 84-86 persen untuk wilayah Jabodetabek. Sementara untuk nasional, angkanya telah mencapai 77-78 persen bahkan pada Selasa (10/10) malam sudah mencapai 80 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement