REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lewat Himpunan Bank Negara (Himbara) mengeluarkan kartu tani bagi petani di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Senin (9/10). Kartu tani diharapkan menuntun petani lebih profesional mengelola dunia pertanian.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan program kartu tani merupakan bukti nyata pembentukan petani sebagai wirausaha. Lewat program kartu tani juga, peningkatan produksi ikut ditingkatkan. Apalagi, program tersebut didorong pula oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi.

"Ini kerja nyata sinergi realisasi wirausaha, tiap petani sejahtera. Sekarang peningkatan produksi terjadi dari Kementan, Kemendes bagaimana dorong petani-petani dibina usaha, jadi lebih baik," katanya.

Hanya saja, upaya tersebut menemui tantangan besar berupa pembinaan terhadap petani. Sebab, dibutuhkan peningkatan pemahaman dan kesadaran dari para petani agar program kartu tani berjalan maksimal. Sehingga ia berharap Himbara bisa mengambil peran dalam mengupayakan solusi atas tantangan itu.

"Minta perbankan Himbara bantu profesionalisme petani, ke perusahaan mitra Bumdes. Pegawai profesional dari perbankan ajari petani-petani di desa sehingga bisa mulai lakukan pembukuan benar," ujarnya.

Tantangan profesionalisme kartu tani akan dibuktikan apakah petani bisa melakukan pembukuan dengan benar. Pihaknya sendiri ikut membantu proses pembukuan dengan memberikan piranti lunak yaitu E-Journal.

"Lakukan aktivitas profesional, bersama ini bikin e-journal jadi digitalisasi pembukuan," sebutnya.

Diketahui, Himbara yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN diberi tugas oleh Kementerian BUMN menyalurkan kartu tani di berbagai wilayah. Khusus di Ciamis, Bank Mandiri menyalurkan 100.940 kartu tani. Nantinya kartu tani bisa digunakan untuk mendapatkan pupuk.

Ikuti Whatsapp Channel Republika