Kamis 05 Oct 2017 20:40 WIB

BPRS Artha Madani Target Pembiayaan Mikro Rp 300 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Artha Madani (BPRS Artha Madani) optimistis pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga periode 2020 bisa mencapai Rp 300 miliar. Menurut Direktur Utama BPRS Artha Madani, Cahyo Kartiko, kerja sama penjaminan kredit dengan PT Jamkrida ini diharapkan dapat mempercepat ekspansi bisnis.

Cahyo mengatakan, saat ini komposisi pembiayaan mikro di perusahaannya telah mencapai Rp 50 miliar. Ia optimistis, sampai akhir tahun nanti target pembiayaan sebesar Rp 80 miliar bisa tercapai yakni, dengan memperbesar komposisi pembiayaan mikro. Saat ini, komposisi pembiayaan 60 persen PNS dan mikro 40 persen.

"Sampai 2020, kami akan ubah dan sasar sektor produktif dengan fokus menggarap UMKM. Targetnya bisa tercapai Rp 300 miliar," ujar Cahyo Kartiko kepada wartawan, usai penandatangan MoU dengan PT Jamkrida Jabar di Bandung Kamis (5/10).

Menurut Cahyo, sejak 2015 pihaknya telah mempersiapkan SDM, infrastruktur, dan layanan. "Harapannya, 2018 bisa take off, katanya.

Posisi aset BPRS Artha Madani, kata dia, saat ini lebih dari Rp 200 miliar. Angka ini, tumbuh sebesar 21 persen. Ini menjadi faktor psikologis dalam mencapai target perusahaan. Pertumbuhan aset didorong peningkatan dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan dan deposito pembiayaan.

Cahyo mengatakan, pertumbuhan aset akan terus didorong hingga Rp 500 miliar. Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Jamkrida, menjadi langkah awal BPRS Artha Madani lebih ekspansif membidik usaha produktif. Karena, penjaminan Jamkrida pada pembiayaan perbankan syariah tergolong masih minim. Nantinya, penjaminan pembiayaan tak hanya ditanggung BPRS Artha Madani, tetapi juga PT Jamkrida.

"Harapannya, usaha mikro yang selama ini susah mengakses pembiayaan padahal secara usaha ada dan berkembang, bisa terlayani," katanya.

Karena, kata dia, Jamkrida bisa memberi jaminan hingga 70 persen. Sehingga, masih memenuhi unsur prudential banking. Melalui skema pembiayaan yang ditanggung Jamkrida, UMKM bisa naik kelas dari mikro ke usaha kecil atau menengah.

Penjaminan pembiayaan oleh Jamkrida, kata dia, juga memudahkan nasabah karena prosesnya lebih cepat dan biaya yang ditanggung lebih ringan. "Nasabah UMKM menjadi prioritas untuk memperoleh manfaat penjaminan dari Jamkrida Jabar," katanya.

Hal ini, kata dia, sesuai dengan model bisnis yang dikembangkan oleh Bank Syariah Artha Madani yakni menjadi BPRS yang memfokuskan diri untuk memberikan pelayanan terutama kepada nasabah individu dan sektor usaha kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement