REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan properti Colliers International menyatakan transaksi perdagangan melalui e-commerce berdampak kecil kepada kinerja pusat perbelanjaan. Penurunan perdagangan di mal-mal lebih dipengaruhi kondisi daya beli masyarakat yang melemah.
"Sebenarnya, online shopping tidak berpengaruh besar kepada kinerja pusat perbelanjaan," kata Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (3/10).
Menurut dia, hanya sejumlah merek atau waralaba komoditas tertentu yang penjualannya memiliki ketergantungan dengan e-commerce. Ferry menyebut hanya sekitar satu persen dari pembelian yang dilakukan saat ini menggunakan transaksi e-commerce.
Menurut Ferry, berbagai pusat perbelanjaan yang ada di wilayah ibu kota merupakan salah satu sasaran hiburan warga yang tidak bisa tergantikan. Memang, ada beberapa mal yang mulai sepi pengunjung.
Wacana penurunan daya beli sempat mencuat belakangan ini menyusul tutupnya sejumlah gerai ritel dan pusat perbelanjaan. Migrasi transaksi pembelian melalui e-commerce dinilai menjadi salah satu penyebab turunnya pembelian ke pusat perbelanjaan atau gerai ritel. Namun, pengaruh itu ternyata kecil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, kemajuan global melalui ekonomi digital telah mendorong perubahan gaya hidup dan pola ekonomi sebuah negara. Ada pergeseran perniagaan, perdagangan dari dunia offline menuju online.