Selasa 03 Oct 2017 19:19 WIB

Jelang Akhir Tahun, Penerimaan Pajak Sentuh 60 Persen Target

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
 Menteri Keuangan Sri Mulyani  menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (9/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim bahwa penerimaan pajak melalui direktorat jenderal (Dirjen) pajak telah mencapai 60 persen dari target Rp 1.283,6 trilun pada 2017. Pendapatan dari pajak tercatat sekitar Rp 770,16 trilun.

Penerimaan ini dianggap cukup baik karena tahun ini pemerintah tidak banyak mengandalkan pendapatan pajak dari program amnesti pajak seperti tahun lalu. Meskipun pada kuartal pertama program ini masih bergulir, tapi nilai yang didapat tidak terlalu besar.

"Penerimaan PPh tidak sebesar tahun lalu. Itu kalau dikurangi dari penerimaan tax amnesty kita masih positif, tapi dibandingkan penerimaan tahun lalu yang ada tax amnesty-nya memang negatif," kata Sri Mulyani di Istana Negara usai bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa (3/10).

Ani, sapaan akrabnya menjelaskan, dalam pertemuan dilaporkan bahwa penerimaan dari pajak pertambahan nilai (PPN) mengalami peningkatan mencapai 14 persen. Untuk PPN impor meningkat mencapai 20-26 persen.

Menurutnya, perekonomian yang stabil membuat pendapatan dari pajak berjalani baik. Sektor ekonomi yang selama ini dianggap mendapat tekanan nyatanya terlihat positif. Misalnya seperti sektor manufaktur, kontruksi, telekomunikasi, kemudian perdagangan yang selama ini disebut menurun karena daya beli masyarakat turun tetap berjalan positif. Selain itu pajak dari penitipan atau kurir bahkan angkanya melonjak hingga 100 persen. Angka tersebut mencerminkan bahwa kegiatan ekonomi Indonesia justru meningkat.

"Tapi Presiden (Joko Widodo) meminta agar kita menjaga momentum dan harus hati-hati. Tetap akan dipersiapkan langkah-langkah hingga Desember nanti," ujarnya.

Ani menyebut bahwa dalam tiga bulan terakhir Dirjen Pajak optimistis bisa meraih target yang telah ditetapkan. Meski harus mencari 40 persen dari target penerimaan pajak dalam kurun waktu ini, Dirjen Pajak telah memiliki sejumlah langkah dan potensi pemasukan yang bisa membuat pendapatan pajak terpenuhi. "Kalau kita lihat dari kegiatan ekonomi yang nampaknya positif ini memberikan harapan yang cukup besar," kata Ani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement