Jumat 29 Sep 2017 08:12 WIB

Masyarakat Kecewa Pelayanan Tol Bali Mandara

Tarif jalan tol Bali Mandara mengalami kenaikan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tarif jalan tol Bali Mandara mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Warga masyarakat kecewa terhadap pelayanan Tol Bali Mandara menjelang pemberlakukan pembayaran otomatis dengan sistem kartu mulai 1 Oktober 2017. "Saya kecewa dengan pelayanan di gerbang tol, terutama di pintu masuk Nusa Dua yang antreannya sampai panjang, baik kendaraan roda dua dan roda empat pada sore hari. Padahal kalau saya lihat lalu lintas di dalam tol cukup lancar," kata Made Aryanata, seorang warga Nusa Dua, Bali, Jumat (29/9).

Ia mengatakan semestinya petugas tol harus mengantisipasi pada kondisi jam-jam sibuk warga masyarakat yang pulang kerja. Pada saat itu petugas tol harus menyiapkan bagaimana agar masyarakat merasa nyaman berkendaraan tol.

"Saya enggak tahu, masak setiap sore gerbang tol di Nusa Dua arah ke Denpasar dan Bandara Ngurah Rai antrean sampai panjang sekali, apalagi di tengah teriknya matahari. Bahkan ada pengguna jalan sudah memasuki wilayah tol, karena dilihat antreannya sangat panjang mereka balik arah," ujarnya.

Aryanata juga tidak mengerti sistem tersebut, atau memang dengan sengaja petugas menutup salah satu pintu masuk, sehingga masyarakat atau pelanggan yang selama ini menggunakan manual kemudian membeli kartu tol otomatis (e-toll).

"Harga kartu tol otomatis yang di jual itu semestinya sama dengan isinya (pulsa), tetapi dengan membeli kartu tersebut yang harganya Rp 50 ribu dapatnya cuma Rp 40 ribu. Apalagi pihak bank secara tidak langsung itu mempromosikan produknya, semestinya harga awal bisa lebih murah. Ini namanya menjerat masyarakat Bali di tengah menghadapi bencana Gunung Agung," ujarnya.

Ia mengatakan memang untuk bepergian ada jalan alternatif lewat jalan umum, semestinya pihak tol memberi kemudahan agar warga juga semakin tertarik melewati Tol Bali Mandara. Tapi sangat disayangkan, justru masuk tol antreannya macet.

Syaifullah, pengguna jalan tol di Bali lainnya mengatakan, kondisi jalan tol setiap sore krodit dan macet. Sehingga pihaknya lebih memilih lewat jalan umum saja. Walau jarak tempuh agak jauh tapi tetap saja nyaman. "Sudah berbayar, tapi pelayanannya kurang memuaskan. Apalagi di jalur sepeda motor, sekarang jalannya terasa semakin bergelombang. Karena kondisi jalan tersebut mulai tidak merata. Mari pikirkan bagi pemotor masuk tol dan berhati-hatilah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement