Selasa 26 Sep 2017 14:00 WIB

Untuk Kebutuhan Air, Kemenpupera Kirim Bantuan Perlengkapan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Pengungsi Gunung Agung beristirahat di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (24/9) malam.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pengungsi Gunung Agung beristirahat di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (24/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mendistribusikan berbagai perlengkapan air minum dan sanitasi ke Bali. Hal tersebut dilakukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung.

 

Hari ini bahkan Menteri Pupera Basuki Hadimuljono dijadwalkan bertolak ke Bali untukmengunjungi lokasi pengungsian di Kabupaten Karangasem dan Klungkung.

 

Kordinator Pos Siaga Bencana Pusat Kemenpupera yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Khalawi AH mengatakan melalui siaran resmi, sebagian besar perlengkapan didatangkan dari tempat penyimpatan perlengkapan tanggap darurat Kemenpupera di Surabaya dan Bekasi yang dikirim sejak Ahad (24/9) malam.

 

Distribusi dilakukan di lima lokasi pengungsian utama yakni di Tanah Ampo berupa satu unit mobil toilet dan Tenda Hunian Darurat (THD), di GOR Sueca Pura berupa enam Hidran Umum (HU), 20 unit WC knockdown, 10 THD, dan satu unit kontainer untuk sampah.

 

Lokasi pengungsian ketiga di Ulakan, berupa lima HU, 10 WC knockdown, satu mobil tangki air (MTA), 10 THD dan melakukan pengeboran satu sumur. Lokasi keempat berada di Manggis yang dipasok lima HU, 10 WC knockdown, satu MTA, 10 THD dan juga dibuat satu sumur bor. Sementara lokasi kelima yakni di Les Buleleng sudah dilakukan pemasangan lima HU, lima WC knockdown dan 10 THD.

 

"Penambahan berbagai peralatan tersebut sangat mungkin dilakukan bila dibutuhkan," katanya.

 

Guna mendukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, pihaknya juga telah membentuk Pos Siaga Bencana Gunung Agung yang diketuai oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Ketut Darmawahana dan Ketut Jayada sebagai Kordinator Lapangan.

 

Pos Siaga Gunung Agung tersebut berada di Balai Wilayah Sungai Bali Penida sebagai Pos Utama dan Pos Taktis Lapangan (PT) di Kantor O&P Tukad Unda. "Saat ini, tim telah bergerak dengan penyiapan pos siaga dan organisasi," ujar dia.

 

Penyiapan peralatan dan sumber daya manusia juga dilakukan termasuk dukungan sarana prasarana air bersih dan sanitasi, dan penyiapan peringatan dini banjir lahar berbasis prediksi hujan.

 

Selain perlengkapan untuk pengungsi, BBPJN VIII telah menyiagakan alat berat berupa tiga unit excavator, tiga unit loader, tujuh unit dumptruck, dua unit crane, tiga unit grader, enam unit chainsaw dan satu unit genset.

 

Untuk mengantisipasi jembatan tidak berfungsi, sudah disiapkan Bailey 250 meter. Bronjong 8250 unit, Aramco 250 buah, Sheetpile 200 batang, Boxculvert (1x1m) 228 unit dan alat komunikasi sebanyak empat set.

 

Kesiapsiagaan peralatan juga dilakukan BWS Bali Penida, Direktorat Jenderal SDA berupa alat berat seperti excavator tiga unit, loader satu unit, tiga unit dumptruck, trailer satu unit, Bronjong 1.500 unit, 2.000 unit geobag, alat komunikasi satu set, tiga buah genset dan empat buah chainshaw.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement