Senin 25 Sep 2017 21:40 WIB

Tol Salatiga-Solo Rampung, Semarang-Solo Hanya 1,5 Jam

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meresmikan ruas tol Bawen-Salatiga, Senin (25/9).
Foto: Ronggo Astungkoro
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meresmikan ruas tol Bawen-Salatiga, Senin (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Proyek jalan tol trans-Jawa yang terbentang sepanjang 661 km dari Jakarta-Surabaya diperkirakan rampung pada akhir 2018. Ini menyusul bakal selesainya jalan tol Salatiga-Solo (Jawa Tengah) sepanjang 32 km pada 2018 yang merupakan bagian tol trans-Jawa ruas Semarang-Solo.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono mengatakan setelah peresmian tol Bawen-Salatiga pada Senin (25/9), berikutnya giliran jalan tol Salatiga-Solo. Dengan begitu, pada Lebaran tahun depan jalur tol Salatiga-Solo ini sudah bisa digunakan para pemudik.

Jarak tempuh Semarang-Solo pun bisa lebih pendek. Jika sebelumnya jarak sepanjang 110-an km itu ditempuh sekitar 2,5 jam, maka dengan rampungnya ruas tol Salatiga-Solo ini, Basuki yakin menjadi 1,5 jam. Pasalnya, pembebasan lahan berjalan lancar di mana saat ini sedang menyelesaikan drainase, irigasi, underpass, kemudian strukturnya.

"(Pembebasan) tanahnya sudah (mencapai) 99 persen," kata Basuki usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Semarang-Solo Seksi III Ruas Bawen-Salatiga, kemarin.

Saat meninjau jalur tol yang menelan investasi hingga Rp 4 triliun itu, Menpupera sempat mengecek mesin concrete paver. Mesin dengan lebar delapan meter ini dapat membeton jalan sepanjang 300 meter dalam satu hari. Basuki pun menghitung-hitung jumlah kilometer yang mampu dibangun dengan kemampuan mesin itu.

"(Jadi) kalau 32 km berarti butuh berapa hari? Seratus hari kira-kira, jadi tiga bulan. Dengan demikian saya ingin nanti mudik Lebaran sudah sampai ke Solo untuk fungsional," kata Basuki.

Maksud fungsional, jelas Basuki, jalan tol tersebut sudah dibeton dan keras sehingga tidak seperti jalan tol darurat lagi. Untuk saat ini, pembangunan fisik jalan tol ini sudah mencapai 27 persen.

Basuki mengungkapkan akan menambah tempat istirahat (rest area) di jalan tol Bawen-Salatiga dengan membangun satu lokasi lagi di lahan milik PTPN. Ia mengaku sudah berbicara dengan manajemen PTPN di mana di daerah Tuntang nantinya akan dijadikan rest area untuk mengakomodasi UKM. Jadi, total ada tiga rest area di ruas tol Bawen-Salatiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement