REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir bervariasi pada Kamis waktu setempat, ketika para menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Wina Jumat (22/9). Pada pertemuan itu para menteri tersebut akan mempertimbangkan untuk memperpanjang pemotongan produksi yang dimulai pada Januari.
OPEC dan sekutu-sekutunya telah sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari sampai Maret 2018. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan global.
Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan pada Kamis (21/9) bahwa kepatuhan terhadap penurunan produksi minyak OPEC sangat baik dan di atas 100 persen. Banyak analis memperkirakan OPEC akan memperpanjang kesepakatan tersebut, mungkin sampai akhir tahun depan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun tipis 0,14 dolar AS menjadi menetap di 50,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah brent north sea untuk pengiriman November, bertambah 0,14 dolar AS menjadi ditutup pada 56,43 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.