REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Hypermart turut membuka layanan belanja daring (online) untuk memudahkan pelanggan. Namun, transaksi belanja melalui layanan daring masih tercatat minim yakni kurang dari 10 persen.
"Mungkin lima persen, masih sedikit sekali," ujar Kepala Departemen Corporate Communication Hypermart, Fernando Repi di Serang, Selasa (19/9).
Layanan belanja daring Hypermart mayoritas dilakukan di kota besar. Sementara, daerah lainnya dinilai Fernando masih sangat minim lantaran ketersediaan internet yang belum memadai.
Menurutnya, pembukaan layanan shop.hypermart.co.id adalah cara perusahaan menjangkau konsumen di tengah perubahan pola belanja. Di kota besar dengan tingkat kesibukan tinggi, masyarakat memilih berbelanja kebutuhan secara daring.
Kendati demikian, transaksi secara offline pun diakuinya tetap terjaga dengan baik. Sebab, walau bagaimanapun konsumen akan melakukan belanja ke toko untuk mencari produk yang diperlukan dan melihat bagaimana produknya. Bahkan tidak sedikit yang masih menjadikan pusat perbelanjaan sebagai lokasi rekreasi.