Kamis 14 Sep 2017 17:02 WIB

BNI Syariah Raih Penghargaan Indonesia Banking Award 2017

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Bank BNI Syariah meraih penghargaan The Most Reliable Bank dan The Most Efficient Bank kategori Perbankan Syariah dalama ajang penghargaan Indonesia Banking Award (IBA) 2017.
Foto: bni syariah
PT Bank BNI Syariah meraih penghargaan The Most Reliable Bank dan The Most Efficient Bank kategori Perbankan Syariah dalama ajang penghargaan Indonesia Banking Award (IBA) 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah meraih penghargaan The Most Reliable Bank dan The Most Efficient Bank kategori Perbankan Syariah dalama ajang penghargaan Indonesia Banking Award (IBA) 2017. Acara ini merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada institusi perbankan di Indonesia meliputi Bank Konvensional, Bank Syariah dan BPD yang diikuti oleh 106 Bank Konvensional dan 12 Bank Umum Syariah.

Kriteria penilaian didasari berbagai aspek diantaranya laporan keuangan 2016, rasio permodalan, AssetQuality, BOPO, Likuiditas dan Pendapatan/Keuntungan bank. Plt.Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyampaikan, penghargaan ini menjadi sebuah spirit bagi BNI Syariah untuk menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan masyarakat.

"Alhamdulillah, kami terus mendapatkan kepercayaan masyarakat dimana saat ini jumlah nasabah BNI Syariah mencapai 2 juta customer based yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini tentumenjadi tanggung jawab kami untuk memberikan poduk dan layanan yang Hasanah sesuai maqoshid syariah/tujuan syariah. Artinya tidak hanya berorientasi profit, melainkan sebuah valuesHasanah yang harapannya memberikan keberkahan dan manfaat bagi nasabah," kata Abdullah Firman Wibowo, Kamis (13/9).

BNI Syariah mencatatkan kinerja yang baik pada Semester I 2017. Laba bersih pada Semester I 2017 tercapaisebesar Rp 165 Miliar atau naik sebesar 13,0 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy) Juni 2016 yang sebesar Rp 146 Miliar. Dari sisi pertumbuhan aset naik sebesar 19,7 persen dari Rp 25,7 triliun pada Juni tahun lalu menjadi sebesar Rp 30,7 Triliun.

"Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 18,8 persen dan DPK sebesar 22,1 persen terhadap posisi tahunsebelumnya pada periode yang sama," kata Abdullah.

Pembiayaan pada Juni 2016 sebesar Rp 18,9 Triliun berhasil tumbuh menjadi Rp 22,5 Triliun padaJuni tahun ini. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga yang pada Juni tahun lalu sebesar Rp 21,8 Triliunmeningkat menjadi Rp 26,7 Triliun pada Juni 2017.

Dari total pembiayaan sebesar Rp 22,5 Triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaankonsumer yaitu 51,9 persen disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 21,7 persen, pembiayaankomersial sebesar 19,3 persen, pembiayaan mikro sebesar 5,6 persen, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5 persen. Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 84,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement