Senin 11 Sep 2017 20:06 WIB

Bank Permata Luncurkan E-bond, BI Peringatkan Soal Mitigasi Risiko

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.
Foto: Aditya Pradana P/Republika
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai tidak ada masalah dengan jual beli surat utang atau obligasi melalui internet banking atau e-bond. Hal itu menanggapi Bank Permata yang meluncurkan fitur e-bond demi mempermudah masyarakat untuk berinvestasi. 

"Sepanjang memenuhi peraturan yang ditetapkan otoritas terkait dengan berbagai mitigasi risikonya. Maka itu cukup baik," ujar Direktur Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsyah kepada wartawan di Jakarta, Senin, (11/9).

Menurutnya, fitur e-bond dapat memperluas dan meningkatkan jumlah investor. Hanya saja, ia mengingatkan, agar memperhatikan mitigasi risikonya sebab bertransaksi lewat jaringan internet cukup berisiko. 

Nanang bahkan mengatakan, perlu ada payung hukum khusus untuk mengawasi e-bond. "Hal itu karena, dengan berkembangnya teknologi internet, hal-hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi. Maka aspek perlindungan konsumen serta investor perlu diperhatikan," tegas Nanang. 

Sebelumnya, Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo menjelaskan, e-Bond merupakan fitur transaksi online yang dibuat khusus dalam memenuhi kebutuhan investasi obligasi melalui fasilitas internet banking dari Bank Permata. Inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi investor daIam melengkapi kebutuhan produk-produk Wealth Management yang bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. 

"Perkembangan dunia digital semakin menyadarkan kita akan betapa berharganya waktu, Bank Permata ingin menjadi bagian dalam setiap investasi masyarakat. Untuk itu kami meluncurkan layanan e-Bond untuk mempermudah dan mendekatkan transaksi obligasi dalam keseharian," kata Bianto. 

Direktur Surat Utang Negara Kementrian Keuangan Loto Srinaita Ginting menambahkan, pihaknya menyambut baik layanan e-Bond. Apalagi, saat ini pihaknya sedang mengembangkan penawaran perdana Obligasi Ritel Indonesia (ORI) melalui eletronik. 

Dalam pelaksanaannya, kata dia, pihaknya akan melibatkan beberapa mitra distribusi yang terdiri dari perbankan, perusahaan efek, dan perusahaan keuangan elektronik atau Fintech yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. "Kami dalam waktu dekat akan meluncurkan ORI014 di pasar perdana, instrumen itu bisa menjadi pilihan investasi. Kami akan melakukan kemitraan dengan beberapa mitra distribusi," ujar Loto.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement