Senin 11 Sep 2017 15:24 WIB

Kekeringan Landa Indonesia Hingga Lebih dari 56 Ribu Hektare

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian mencatat total lahan yang mengalami kekeringan sejak Januari hingga Agustus tahun ini seluas 56.334 hektare. Kekeringan tersebut tersebar di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, dan lainnya.

"Di antaranya puso 18.516 hektare," ujar Kepala Subdit Data yang juga merangkap sebagai Plt Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian Suwandi kepada Republika.co.id, Senin (11/9).

Ia mengaku saat ini terjadi puso bukan hanya akibat kekeringan tapi juga serangan wereng, meski jumlahnya tidak terlalu besar. Guna mengurangi kerugian yang diterima petani, Kementan telah menyediakan skema asuransi pertanian. Asuransi ini ditarget bisa menjangkau satu juta hektare lahan milik warga. Saat ini, kata dia, total klaim dari petani mencapai enam ribu hektare dan dibayar senilai Rp 39 miliar. "Jadi petani dilindungi dari risiko gagal panen," ujar dia.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 78 persen daerah akan hujan mulai Oktober tahun ini. Ia menambahkan, sejak Maret 2017 pihaknya telah mengantisipasi kekeringan selain asuransi tani. Caranya adalah dengan terus memonitor data BMKG terkait kondisi prakiraan curah hujan, kondisi kekeringn tidak terlalu ekstrem dan dalam batas kisaran normal. "Pada wilayah utara khatulistiwa masih tersedia cukup air,  Oktober sudah hujan," katanya.

Pemanfaatan sumber air juga dimaksimalkan dengan melakukan distribusi pompa pada wilayah sumber air sungai, pemanfaatan embung pada lahan kering,  percepatan tanam, penyediaan benih tahan kekeringan, serta menggenjot tanam pada lahan rawa lebak terutama di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

"Justru saat kondisi saat ini (kering) di wilayah tersebut bisa tanam padi di rawa lebak dan daerah pasang surut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement