Sabtu 09 Sep 2017 07:20 WIB

Dolar AS Melemah Tertekan Pernyataan Pejabat Fed

Dolar AS
Foto: Andika Wahyu/Antara
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru dari pejabat penting Federal Reserve.

William Dudley, presiden Federal Reserve Bank of New York, mengatakan pada Jumat (8/9) bahwa 'terlalu cepat untuk menilai kapan waktunya kenaikan suku bunga berikutnya, namun jalannya masih jelas bahwa tingkat suku bunga jangka pendek akan bergerak lebih tinggi.'

Dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di atas tren dan kondisi keuangan yang 'sangat longgar' menunjukkan perlunya kenaikan, sementara inflasi yang telah turun 'lebih jauh di bawah target kami daripada yang kami perkirakan' menunjukkan bahwa lebih baik menunggu.

Para analis mengatakan, pernyataan dovish Dudley menyurutkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini, sehingga membebani greenback pada Jumat (8/9). Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,36 persen menjadi 91,330 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2028 dolar AS dari 1,2007 dolar AS dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3208 dolar AS dari 1,3079 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,8063 dolar AS dari 0,8036 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,80 yen Jepang, lebih rendah dari 108,57 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9452 franc Swiss dari 0,9520 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2137 dolar Kanada dari 1,2135 dolar Kanada.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement