Jumat 08 Sep 2017 09:48 WIB

Arab Saudi akan Pangkas Pasokan Minyak Mentah ke Pasar Global

Ladang minyak di Saudi (ilustrasi).
Foto: Reuters
Ladang minyak di Saudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Arab Saudi akan mengurangi alokasi minyak mentah ke pelanggannya di seluruh dunia pada Oktober sebesar 350 ribu barel per hari (bph), sumber industri yang akrab dengan kebijakan minyak Saudi mengatakan kepada Reuters, Kamis (7/9).

Pengurangan alokasi tersebut sejalan dengan komitmen Arab Saudi terhadap pakta pengurangan pasokan yang dipimpin oleh OPEC, di mana negara-negara pengekspor minyak utama diharuskan memotong 486 ribu barel per hari. "Meskipun permintaan penyulingan lebih tinggi, keputusan dibuat untuk mempertahankan pemotongan," kata sumber tersebut.

Meskipun permintaan dan margin penyulingan "sehat dan meningkat" di Asia, raksasa minyak milik negara Saudi Aramco akan memangkas pasokan ke wilayah konsumen minyak terbesar di dunia sebesar 1,8 juta barel pada Oktober, dengan pengurangan sebagian besar berdampak pada konsumen di Jepang, kata sumber tersebut.

Pemotongan terdalam pada Oktober dilakukan pada perusahaan-perusahaan minyak utama di mana pasokan dikurangi 225.000 barel per hari, sementara alokasi untuk pelanggan di Eropa turun 70.000 barel per hari, sumber tersebut menambahkan.

Indikasi awal menunjukkan bahwa ekspor ke Amerika Serikat pada Oktober akan lebih rendah dari 600.000 barel per hari, sumber tersebut menambahkan.

Persediaan minyak di Amerika Serikat menurun dan mendekati rata-rata lima tahun mereka, kata sumber tersebut. Membawa persediaan minyak global turun ke rata-rata lima tahun mereka merupakan penanda penting OPEC dalam mengukur keberhasilan inisiatif tersebut.

OPEC bersama dengan Rusia dan negara-negara non-OPEC lainnya sepakat untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari dari 1 Januari sampai Maret 2018.

Kesepakatan untuk mengekang produksi mendorong harga minyak mentah di atas 58 dolar AS per barel pada Januari, namun sejak saat itu telah tergelincir kembali ke kisaran 50 dolar AS sampai 54 dolar AS karena usaha untuk menguras persediaan global telah memakan waktu lebih lama dari perkiraan.

Produksi yang meningkat dari produsen serpih AS telah mengimbangi dampak hambatan produksi, seperti halnya peningkatan produksi dari Libya dan Nigeria.

Arab Saudi memotong alokasi minyak mentah pada September setidaknya 520 ribu barel per hari, kata sebuah sumber industri bulan lalu. Penurunan yang lebih rendah pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya, karena berkurangnya permintaan minyak mentah dalam negeri yang membebaskan lebih banyak minyak untuk ekspor.

Para eksportir minyak utama akan menggunakan minyak mentah yang berkurang untuk dikonsumsi pada Oktober, namun tetap berkomitmen terhadap target produksi OPEC, sumber tersebut mengatakan. Arab Saudi mengkonsumsi rata-rata 700 ribu barel per hari selama bulan-bulan musim panas di pembangkit listriknya saat cuaca mencapai 50 derajat celcius.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement