Jumat 08 Sep 2017 09:14 WIB

MNC Sekuritas Gencar Garap Pasar Modal Syariah Malaysia

Seremoni peresmian kantor cabang baru di Banda Aceh ditandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan Kepala Cabang MNC Sekuritas Aceh Muharrami Syaputra, Kamis (24/8).
Foto: Istimewa
Seremoni peresmian kantor cabang baru di Banda Aceh ditandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan Kepala Cabang MNC Sekuritas Aceh Muharrami Syaputra, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Besarnya potensi pasar modal syariah di Malaysia membuat PT MNC Sekuritas gencar berekspansi ke Negeri Jiran tersebut. Kedua negara bertetangga tersebut memang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia dengan perkembangan industri keuangan syariah yang pesat.

Potensi pasar saham syariah di kedua negara terbilang besar. Menurut laman resmi PT Bursa Efek Indonesia, Indonesia memiliki 335 saham syariah dari 559 saham. Sementara itu, seperti dilansir oleh Islamic Finance News pada Juni lalu, di Malaysia jumlah saham syariah mencapai 676 dari 901 emiten.

Keseriusan perusahaan sekuritas di bawah naungan MNC Group tersebut dalam menggarap peluang pasar modal syariah kian kuat, melalui jalinan kerja sama dengan komunitas di Malaysia. MNC Sekuritas bekerjasama dengan MyWay International Bhd., dalam pemasaran perantara dan pedagang efek, di Malaysia.

Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina, mengatakan perseroan menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu dilakukan demi pengembangan dan kemajuan industri pasar modal Indonesia.

"Sebelumnya kami bekerja sama dengan BIMB Securities di Malaysia, kini kami mulai masuk ke komunitas, salah satunya komunitas di Malaysia yaitu MyWay International Berhad," katanya, berdasarkan rilis kepada republika.co.id, Kamis (7/9).

Melalui kerja sama ini, kata dia, masyarakat Indonesia yang bekerja di Malaysia dapat memperoleh informasi mengenai cara investasi dan menabung saham demi masa depan keluarganya di Indonesia.

Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan Managing Director MyWay International Bhd, Verolijondo Jamal. Verolijondo juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Masyarakat Indonesia 1 Malaysia (HIMIS).

Melalui kerja sama itu, MyWay International Bhd akan secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai investasi pasar modal kepada masyarakat Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia. 

Saat ini, sambung Susy, MNC Sekuritas juga gencar memasarkan Gerakan Menabung Saham Indonesia (MNC GEMESIN). Masyarakat diajak untuk menabung saham secara rutin dan berkala, dengan minimal dana Rp 100 ribu per bulan.

Mengingat jumlah umat muslim di Malaysia juga cukup besar, MNC Sekuritas membidik peluang pasar syariah di Malaysia. Sebab, MNC Sekuritas memiliki aplikasi online trading syariah bernama MNC Trade Syariah. 

Dia menjelaskan, dari ratusan perusahaan sekuritas di Indonesia, hanya ada 12 sekuritas yang memiliki Sharia Online Trading System (SOTS) dan telah memperoleh sertifikat dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). 

“Baru-baru ini kami juga baru meresmikan cabang di Aceh. Selain menyasar pasar di luar, kami juga tidak lupa menggarap potensi pasar syariah di dalam negeri. Per hari ini, MNC Sekuritas memiliki 10 Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia sehingga total ada 94 point of sales MNC Sekuritas secara nasional,” kata Susy.

Dengan terobosan yang menyasar ke berbagai komunitas, tidak heran jumlah nasabah MNC Sekuritas terus bertambah hingga mencapai angka lebih dari 25 ribu nasabah per bulan Agustus 2017. Per Juli 2017, MNC Sekuritas berada pada peringkat 20 based on value dengan total nilai transaksi Year-to-Date Juli 2017 sebesar Rp 39,7 triliun.

Sebagai informasi, nilai pasar ekuitas syariah global diperkirakan mencapai 12 triliun dolar AS hingga 2016. Mengacu MSCI World Islamic Index, kapitalisasi pasar ekuitas syariah mencapai 11,7 triliun dolar AS. Sedangkan, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) memiliki kapitalisasi pasar Rp 3.157 triliun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement