Kamis 07 Sep 2017 16:49 WIB

Turki-Indonesia Perkuat Hubungan Dagang

Rep: MUTIA RAMADHANI/ Red: Winda Destiana Putri
Perdagangan Bebas (Ilustrasi)
Foto: IDBTimes
Perdagangan Bebas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Parlemen Turki dan Indonesia yang tergabung dalam negara G-20 bersepakat terus bekerja sama meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Parlemen Turki menginginkan peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia mencapai 10 miliar dolar AS atau setara Rp 133,33 triliun hingga 2023.

"Kami menyambut baik niat ini. Bahkan jika bisa sudah terwujud sebelum 2023," kata Ketua DPR RI, Setya Novanto di sela Forum Parlemen Dunia (WPF) 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9).

Setya mengatakan DPR dan Parlemen Turki sepakat terus membina komunikasi intensif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghambat sektor perdagangan kedua negara. Survei Gallup World Poll 2017 menunjukkan 80 persen masyarakat Indonesia menaruh kepercayaan terhadap pemerintahan RI di bawah Presiden Joko Widodo.

"Karenanya Turki tak perlu khawatir berinvestasi di Indonesia," ujar Setya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen di atas pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 3,5 persen. Indonesia menempati posisi ketiga dalam G-20 setelah India dan Cina yang pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya adalah 7,2 persen dan 6,6 persen. Stabilitas politik dan ekonomi yang baik membuat Indonesia lebih ramah kepada investor.

sumber : Center

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement