REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,01 persen di level 5.824,51. Diprediksi Gerak IHSG akan kembali positif pada perdagangan hari ini, setelah ditutup melemah kemarin.
Analis Senior Binaartha Securities menilai, penguatan yang terjadi dua hari lalu memang belum kuat mengonfirmasi adanya penguatan lanjutan. Hal itu membuat IHSG tumbang dan ditutup melemah 0,10 persen di level 5.824,138 kemarin.
Laju IHSG tersebut juga terimbas dari pergerakan bursa saham AS yang melemah serta laju Rupiah yang kembali melemah pula ditambah masih berlanjutnya aksi jual asing. Bahkan saham-saham besar seperti Unilever (UNVR), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Astra (AALI) turut tumbang, sehingga semakin menekan IHSG.
"Pelemahan yang terjadi memberikan gambaran bahwa kenaikan yang terjadi belum sepenuhnya bisa mengonfirmasi adanya penguatan lebih lanjut," ujar Reza di Jakarta, Kamis, (7/9). Maka tren pelemahan pun dapat kembali berlanjut.
Apalagi, kata dia, sentimen global masih negatif. Dari dalam negeri juga masih minim sentimen yang dianggap positif untuk mampu mengangkat IHSG.
"Maka tetap cermati berbagai sentimen. Antisipasi sentimen yang bisa membuat arah IHSG kembali bervariatif melemah," tegas Reza.
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, beberapa saham energi juga ditutup melemah. Di antaranya PT Bumi Resources Minerals Tbk yang turun 1 poin atau 1,49 persen ke level 66, lalu PT Energi Mega Persada Tbk turun 3 poin atau 2,88 persen ke posisi 101, PT Perusahaan Gas Negara Tbk bahkan melemah hingga 45 poin atau 2,39 persen menjadi 1.840.