Rabu 06 Sep 2017 19:02 WIB

Jasa Marga Pastikan Seluruh Gardu Siap Terima Pembayaran Elektronik

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Antrian kendaraan saat transaksi di Gerbang Tol Cibubur, Jakarta TImur, Kamis (31/8). PT Jasa Marga Persero berencana akan menambahkan 30 Gardu Top Up E-money dari yang semula hanya 15 gardu, guna memperlancar penerapan sistem transaksi non tunai yang akan mulai diujicoba pada September 2017.
Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara
Antrian kendaraan saat transaksi di Gerbang Tol Cibubur, Jakarta TImur, Kamis (31/8). PT Jasa Marga Persero berencana akan menambahkan 30 Gardu Top Up E-money dari yang semula hanya 15 gardu, guna memperlancar penerapan sistem transaksi non tunai yang akan mulai diujicoba pada September 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Direktur Utama Jasa Marga Dessy Arryani memastikan pihaknya siap untuk melaksanakan program pemerintah yang menargetkan pembayaran elektronik mencapai 100 persen pada Oktober 2017. Kesiapan tersebut menurut Dessy terbukti dari kesiapan gardu yang ada di seluruh ruas tol Jasa Marga. 

Dessy menegaskan, saat ini seluruh gardu Jasa Marga sudah siap menerima pembayaran elektronik. "‎Semua peralatan kami sudah bisa menerima e-toll tapi kita lihat yang bayar pakai kartu itu baru 34 persen padahal seluruh alatnya sudah bisa pakai kartu," kata Dessy di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (6/9). 

Dessy memastikan angka 34 persen bisa tercapai setelah diberikan diskon dua kali. Diskon tersebut diberikan kepada pengguna tol yang melakukan pembayaran elektronik saat momen Idul Fitri dan Idul Adha, masing-masing mendapatkan potongan 20 dan 30 persen. 

Untuk memastikan semua pengguna tol melakukan pembayaran elektronik pada Oktober 2017, Jasa Marga akan melakukan perubahan. "Kita akan rubah alatnya, kita akan pasang portal dan garis barier jadi masayarakat mau tidak mau (menggunakan pembayaran elektronik)," kata Dessy. 

Meski sudah siap seluruh gardunya, Dessy melihat masalah selanjutnya mengenai kesiapan perbankan untuk menyediakan kartu elektronik. Sebab, Dessy menuturkan kebutuhan kartu untuk pembayaran elektronik cukup besar. 

Untuk kebutuhan Jasa Marga, kata dia, ada sekitar 1,5 juta kartu yang harus diserap masyarakat. "Dalam tempo satu setengah bulan menuju seratus persen kan berarti banyak yang belum punya kartu, belum BUJT lain," kata Dessy. 

‎Untuk itu, dia meminta semua pihak dengan perannya masing-masing untuk bisa memenuhi target seratus persen pembayaran elektronik pada 31 Oktober 2017. Dessy memastikan, meski sudah menggunakan kartu namun petugas tetap ada di setiap gardu namun jumlahnya lebih sedikit. 

Jasa Marga saat ini memiliki total jumlah gardu tol sebanyak 1.150 buah.‎ AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan saat ini ‎semua total gardu tersebut siap melayani transaksi elektronik. 

Dia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir soal gardu reguler yang masih tersedia di sejumlah ruas tol. "Baik yang gardu tol otomatis atau reguler, saat ini sudah siap menerima transaksi elektronik," tutur Dwimawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement