Senin 04 Sep 2017 18:50 WIB

Saatnya Menghidupkan UKM Offline

CEO Omega Soft, Pendopo.
Foto: Dok: Omega Soft
CEO Omega Soft, Pendopo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Market Shift atau perpindahan perilaku konsumen, salah satunya dari offline ke online, tiba-tiba menjadi trending topic akibat turunnya nilai penjualan bisnis retail yang berujung pada tutupnya beberapa gerai retail besar di Indonesia. Beberapa pelaku bisnis offline terlihat cepat bergerak ke online dengan menjadi seller di berbagai marketplace seperti tokopedia, bukalapak, dan sebagainya.

Beberapa yang lain terlihat berdiam diri dan lamban dalam menjalani perubahan ini. Sekarang ini eranya networking dan omni-channel. Semua channel digunakan. Selain di marketplace, UKM seharusnya punya online store sendiri, bisa terima order dan pembayaran di website-nya sendiri.

Ironisnya, sebagian besar para pelaku UKM tidak memiliki dukungan teknologi digital yang memampukan mereka membuka online store yang mampu menerima ePayment di website mereka sendiri.

Terkait hal tersebut, CEO Omega Soft (perusahaan penyedia software), Pendopo menyampaikan, sebagai komitmen, mereka fokus mendukung dan pemberdayaan sektor UKM nasional. "Dalam event Franchise Expo di JCC tanggal 8 hingga 10 September mendatang kami akan memperkenalkan produk Smart Cashier dan Omega POS (Point Of Sale) yang merupakan software unggulan bagi UKM di Indonesia. Para pelaku bisnis UKM yang mempunyai offline shop bisa dengan mudah menjadi online shop, dengan biaya yang sangat terjangkau," kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id Senin (4/9). 

Lebih jauh, Pendopo juga menjelaskan software ini terintegrasi penuh dengan stok gudang dan pembayaran online. "Para pelaku usaha UKM ini juga akan memperoleh manfaat yang bekesinambungan, karena kami mempunyai divisi research and development yang selalu berinovasi sesuai perkembangan zaman," tambah dia.

Selain itu, terkait software Omega POS, pria berkacamata ini juga memaparkan bahwa hingga kini Omega telah melayani kurang lebih sebanyak 5000 UKM di Indonesia dan bermitra dengan para coach dan mentor untuk sosialisasi software ini lewat program Omega Partnership, mengingat masih banyak pelaku UKM yang belum menggunakan software Omega POS.

"Lewat software terintegrasi penuh ini, kami ingin mengubah anggapan bahwa penggunaan sistem atau software itu mahal tidaklah benar, software yang kami hadirkan tak sekedar cepat dan mudah tapi juga sangat terjangkau," tutup Pendopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement