Jumat 01 Sep 2017 03:20 WIB

Lewat WGAFF, Indonesia-Belanda Pererat Kerja Sama Pertanian

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Lahan pertanian kedelai
Foto: rri.co.id
Lahan pertanian kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Sektor pertanian Indonesia kembali menarik perhatian luar negeri. Kini, Belanda ingin menggali informasi terkait penggunaan benih, budidaya, pengendalian hama penyakit yang dilakukan petani Indonesia selama ini. Apalagi Indonesia terus berupaya menjalankan pertanian berkelanjutan.

"Agar pengembangan bawang merah yang berkelanjutan, kami berharap petani Indonesia dapat melakukan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan, tidak bergantung pada  pestisida dan menghindari penggunaan pestisida di luar aturan yang seharusnya," ujar Vice Minister for Agriculture and Nature-Ministry of Economic Affairs Belanda Marjolijn Sonnema melalui keterangan, Kamis (31/8). 

Hal tersebut diungkapkan Sonnema di tengah acara Working Group on Agriculture, Fisheries and Forestry (WGAFF) Indonesia-Belanda di Semarang, Jawa Tengah. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian bekesempatan menjadi tuan rumah pertemuan ke-19 yang diselenggarakan pada 29 hingga 31 Agustus 2017 tersebut. 

Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Spudnik Sujono mengatakan, pertemuan WGAFF memiliki peran strategis agar pemerintah Indonesia dan Belanda dapat mendiskusikan secara intensif rencana kerja terkait kerja sama ke depannya. Selain itu, pertemuan ini pun guna memantau bersama-sama kemajuan pelaksanaan kerja sama Indonesia-Belanda, serta mengatasi berbagai kendala. 

"Forum ini memegang mandat yang sangat besar dari para Menteri dan komitmen kami berdasarkan WGAFF terakhir tahun lalu di Den Haag, untuk merumuskan kolaborasi yang dapat menghasilkan keuntungan nyata bagi kedua belah pihak untuk kerja sama memajukan industri pertanian," katanya.

Tak hanya itu, pertemuan WGAFF sebagai forum penting untuk berbagi keahlian, pengalaman dan sumber daya untuk dapat memperbaiki keadaan pangan dan pertanian kedua belah pihak melalui kemitraan yang inovatif, serta penyelesaiannya. Secara umum, kerjasama Indonesia-Belanda di bidang pertanian diakui Spudnik telah berjalan dengan baik. 

Usai pertemuan, dilanjutkan dengan kunjungan lapang (Field Visit) sekaligus melakukan panen di Desa Pegandon, Kecamatan Gubug Sari, Kendal-Jawa Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement