Kamis 24 Aug 2017 17:56 WIB

Pemerintah Sasar Lahan Garam Luar Jawa

Red: Nur Aini
Petani memanen garam (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petani memanen garam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyasar tiga provinsi di luar Jawa untuk melakukan ekstensifikasi atau perluasan lahan untuk mendorong produksi garam nasional.

Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, Energi, dan Nonkonvensional Kemenko Kemaritiman Amalyos mengatakan bahwa ketiga wilayah itu adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Salah satu upaya meningkatkan produksi garam adalah ekstensifikasi. Akan tetapi, hal itu paling mungkin dilakukan di luar Jawa karena kalau di Jawa sudah tidak ada tempat," katanya di Pati, Kamis (24/8).

Amalyos menuturkan bahwa NTT menjadi salah satu wilayah yang paling potensial untuk mengembangkan produksi garam karena memiliki laut yang bersih, tingkat salinitas yang tinggi, dan musim kemarau dengan durasi panjang hingga 8 bulan. "Madura memang dikenal sebagai sentra garam karena produksinya besar. Akan tetapi, NTT ini ternyata lebih mendukung lagi untuk dikembangkan sebagai sentra garam. Terlebih, geografinya landai sehingga baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan tambak garam," ungkapnya.

Sayangnya, meski memiliki banyak faktor pendukung, lahan garam di NTT tidak sepenuhnya bebas karena masih berstatus milik sejumlah pihak, termasuk swasta dan ulayat. Padahal, lahan garam di provinsi tersebut tidak terpakai dan tidak termanfaatkan. Hingga saat ini, pemerintah masih menguasahakan agar lahan garam tidak terpakai itu bisa segera diolah para pemilik tanah.

Terkait dengan peliknya upaya peningkatan produksi garam, Amalyos menekankan pentingnya semangat kerja sama dalam pengembangan garam. "Pengembangan garam ke depan, tidak bisa sektoral, harus bersama. Harus ada integrasi untuk manajemen lahan, penerapan ilmu dan pengetahuan, juga pemasaran dan perdagangan," katanya.

Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan pemerintah atas koordinasi Kemenko Kemaritiman diharapkan bisa membuahkan hasil, termasuk mengurangi impor garam, pada tahun 2019. Selain melakukan upaya ekstensifikasi, pemerintah juga melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produksi garam di sentra-sentra garam eksisting di pantai utara Jawa (pantura) hingga Pulau Madura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement