Kamis 24 Aug 2017 17:26 WIB

Bank Mandiri Sebut Suku Bunga Kredit tak Bisa Turun dalam Waktu Dekat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kanan), berbincang bersama Wakil Komisaris Utama Imam Aprianto Putro (kiri) jelang memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri 2017 di Jakarta, Senin (21/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kanan), berbincang bersama Wakil Komisaris Utama Imam Aprianto Putro (kiri) jelang memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri 2017 di Jakarta, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, ada kemungkinan menurunkan suku bunga deposito. Hal itu menanggapi pemangkasan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7 Day RR Rate) oleh Bank Indonesia (BI) dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, suku bunga deposito yang berpeluang diturunkan yaitu kategori special rate. "Untuk deposito kita sesuaikan, karena suku bunga acuan BI turun, kita untuk deposito khususnya deposito special rate kita lagi review," ujarnya kepada wartawan di Griya Perbanas, Jakarta, Kamis, (24/8).

Hanya saja, ia menegaskan, untuk suku bunga kredit kemungkinan tidak akan langsung turun. Pasalnya masih butuh waktu karena sebelumnya juga sudah ada pelonggaran.

Sedangkan untuk suku bunga deposito, Kartika menyebutkan, perlu waktu transisi sekitar satu sampai dua bulan. "Saya kan sudah pernah bilang, waktu suku bunga BI flat pun, suku bunga kita sudah turun karena kita dari tahun lalu diminta untuk single digit," tuturnya.

Ia menambahkan, pemangkasan BI 7 Days Reverse Repo Rate juga tidak langsung menurunkan cost of fund perbankan, melainkan secara bertahap. "Special rate harusnya bisa turun sampai 50 basis poin. Hanya saja bertahap," kata Kartika menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement