Senin 21 Aug 2017 16:36 WIB

Indonesia-Uzbekistan Bermitra Bidang Pertanian

Deputi Perdana Menteri Uzbekistan merangkap Menteri Pertanian dan Sumberdaya Air Zoir T Mirzaev menemui mentan Amran, Senin (21/8).
Foto: kementan
Deputi Perdana Menteri Uzbekistan merangkap Menteri Pertanian dan Sumberdaya Air Zoir T Mirzaev menemui mentan Amran, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjajaki kemitraan dengan Republik Uzbekistan di bidang pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan Uzbekistan selama ini menjadi pasar potensial untuk ekspor dari Indonesia untuk komoditas seperti kelapa, kelapa sawit, teh, karet, kopi dan nanas.

Deputi Perdana Menteri Uzbekistan merangkap Menteri Pertanian dan Sumberdaya Air Zoir T Mirzaev menemui mentan Amran, Senin (21/8). Pembicaraan Zoir T Mirzaev dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mengoptimalkan kerjasama kedua negara disepakati dengan beberapa fokus.

"Keberhasilan Indonesia mencapai swasembada telah diketahui Uzbekistan sehingga mereka sungguh-sungguh ingin membangun kemitraan pertanian secara intensif dan saling menguntungkan," ujar Amran.

Pertama, akan dilakukan pertukaran para peneliti dan mahasiswa. Kedua Uzbekistan menginginkan Indonesia transfer teknologi lada, rempah, kedelai dan mengusulkan pertukaran sumber genetik kedelai. Ketiga, Indonesia akan mengadopsi teknologi irigasi dari Uzbekistan. Keempat Indonesia menginginkan agar Uzbekistan membantu kampanye positif kelapa sawit, dan kelima Indonesia mengundang investor Uzbekistan untuk investasi tebu/gula, sapi dan jagung.

Uzbekistan adalah negara yang terletak di Asia Tengah dan Eropa Timur, merupakan negara terluas ke-56 di dunia.  Negara ini cukup maju di bidang pertanian, khususnya memiliki kapas seluas 1,0 juta hektar dan fishpond seluas 1,0 juta hektar sebagai rainfall harvesting system.  Pengelolaan air irigasi tetes cukup berkontribusi terhadap produksi buah dan sayuran sehingga mampu mengekspor ke 80 negara. Selanjutnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berencana melakukan kunjungan balasan ke Uzbekistan pada tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement