Ahad 20 Aug 2017 17:56 WIB

Menhub: Penerapan Ganjil Genap Tol Cikampek Masih Dikaji

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bayu Hermawan
 Menhub Budi Karya
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menhub Budi Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan sistem ganjil genap di Tol Jakarta-Cikampek tidak jadi diberlakukan pekan depan. Budi mengatakan hal itu terkait masih ada pengkajian terlebih dahulu.

Menhub mengungkapkan besama pihak tetkait masih akan berkoordinasi untuk melakukan uji coba sistem ganjil genap di ruas tol tersebut. "Kami akan melakukan focus group discussion (FGD) dulu Kamis nanti," kata Budi saat meninjau Bandara Notohadinegoro, Jember, Ahad (20/8).

Dia mengatakan hasil FGD tersebut nantinya baru akan menentukan kapan sistem ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek diberlakukan. Untuk itu Budi menegaskan pada Selasa (22/8) belum pasti akan diberlakukan sistem tersebut. Begitu juga soal di titik mana akan diberlakukan sistem ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek.

"Nanti yang akan dilakukan ganjil genap sama-sama (baik dari arah Jakarta atau Bekasi dan Cikampek). Tergantung hasil FGD nya nanti," jelasnya.

Penerapan sistem ganjil genap di ruas tol tersebut dilakukan karena pergerakan dari Bekasi ke Jakarta arau sebaliknya sangat lamban. Setiap harinya ada sekitar 40 ribu kendaraan yang melaju dari Jakarta atau Bekasi setiap harinya. Jasa Marga sebagai pengelola ruas tol tersebut juga berharap arus lalu lintas di lokasi tersebut bisa lebih lancar.

"Kami akan terus mendukung karena biasanya juga ada pengalihan arus. Tapi kalau ganjil genap sepenuhnya dari pemerintah," tutur Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani.

Desi mengungkapkan pihaknya masih menunggu regulasi nanti yang akan dikeluarkan seperti apa untuk memperlancar lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek.

Ia mengakui semenjak adanya pembangunan infrastruktur seperti light rail transit memang pada waktu-waktu tertentu menjadi lebih padat. Jika nanti akan diberlakukan sistem tersebut, Desi beranggapan tidak akan berpengaruh ke pendapatan Jasa Marga.

"Saya rasa tidak karena sebetulnya kami ingin jalan tol itu padat namun tetap mengalir bukan tersendat," ujarnya.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan dan pihak lain seperti Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana akan melakukan sistem ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek. BPTJ menilai kemacetan di ruas tol tersebut sudah sangat serius sehingga memerlukan solusi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement