Jumat 18 Aug 2017 11:01 WIB

PLN Bangun 17 Rumah Permanen Bagi Warga NTT

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Agus Yulianto
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun rumah bagi warga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun rumah bagi warga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun rumah bagi warga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Tahun ini kami membangun 17 rumah bagi warga miskin yang tergabung dalam Legiun Veteran NTT,” jelas Direktur Human Capital Management (HCM) PT PLN, Muhamad Ali, di Atambua, NTT, Kamis (17/8).

Yang spesial, menurut Muhamad Ali, PT PLN tak sekadar membangun rumah baru semipermanen. “Semua kami bangun dalam bentuk permanen. Bahkan, tak sekadar membangun rumah baru, tetapi kami juga membelikan isi rumahnya, mengisi rumah baru tersebut dengan perabotan-perabotan baru,” ungkap Muhamad Ali kepada Wartawan Senior Republika, Rakhmat Hadi Sucipto, dari Atambua

Ada alasan khusus PLN membangun rumah permanen dan melengkapi dengan perabotan yang dibutuhkan oleh pemilik rumah. “Ibaratnya, ini rumah baru, tetapi isi rumah barang-barang lama, barang-barang yang sudah tidak layak pakai, pasti mereka tidak bisa menikmati rumah tersebut. Gampangnya pas Hari Kemerdekaan ini, mereka tidak bisa menikmati kemerdekaan,” tutur Muhamad Ali.

Proyek pembangunan rumah bagi penduduk miskin, jelas Muhamad Ali, merupakan program resmi dari Kementerian BUMN. PLN sebagai salah satu BUMN berusaha memenuhi amanat tersebut dengan memberikan hasil yang baik dan memuaskan bagi warga. “Ini sebagai bakti anak terhadap orang tua. Mereka kan veteran yang telah berjasa bagi bangsa,” kata Muhamad Ali.

Anggaran yang diminta Kementerian, jelas Muhamad Ali, sebesar Rp 40 juta bagi setiap rumah. Ada kriteria khusus bagi penerima bantuan rumah. Khusus bagi veteran ini, pihaknya bekerja sama dengan jajaran pengurus Legiun Veteran NTT. Mereka yang membantu menunjuk orang yang tepat menerima bantuan rumah.

PT PLN Wilayah NTT melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pembangunan rumah baru tersebut. Menurut Muhamad Ali, kalau menyerahkan pembangunan rumah tersebut kepada kontraktor, prosesnya akan berbeda. PLN yakin pembangunan rumah baru tersebut bisa lebih mudah dan cepat bila yang terlibat pihak TNI. “Mengapa? Karena TNI memiliki ikatan batin dengan para veteran,” katanya.

Dari 17 rumah yang dibangun, tiga rumah untuk warga yang tinggal di Kupang dan 13 bagi warga Atambua. PLN sudah membangun lima rumah dan sisanya akan segera diselesaikan pada akhir 2017.

Anastasia Bui, istri veteran yang menerima bantuan program tersebut, sangat gembira, apalagi sang suami sudah meninggal dunia. Selama ini dia tidak pernah menerima bantuan apapun. “Sekarang saya mendapat bantuan rumah beserta perabotnya dari PLN. Saya senang sekali. Kami doakan yang terbaik bagi PLN," tutur Anastasia. Suaminya meninggal dunia pada 2010 lalu.

Bedah Rumah Veteran (BRV) merupakan program Kementerian BUMN dan difasilitasi oleh seluruh BUMN. Program dilaksanakan di seluruh wilayah provinsi Indonesia. Pelaksanaannya sejak 2015. Pada 2015 PLN telah merealisasikan 45 unit rumah di Kalimantan Selatan, kemudian pada 2016 PLN merenovasi 71 unit rumah di DKI Jakarta. Tahun ini PLN akan merealisasikan bedah rumah sebanyak 17 unit di NTT, 26 unit di Papua, dan 30 unit di Papua Barat.

Sampai dengan 2016 lalu, beberapa BUMN telah menyelesaikan pembangunan 2.433 rumah dari target yang diminta oleh Legiun Veteran Republik Indonesia dan TNI sebanyak 4.077 rumah di 34 provinsi.  Sebanyak 1.644 rumah di 23 provinsi akan dirampungkan tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement