Selasa 15 Aug 2017 06:31 WIB

Dolar AS Menguat karena Ketegangan Geopolitik Berkurang

Karyawan menghitung mata uang Dolar AS di penukaran valuta asing. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menghitung mata uang Dolar AS di penukaran valuta asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (14/8) atau Selasa (15/8) pagi WIB, karena ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara mulai berkurang.

Para analis mengatakan tidak adanya perang kata-kata lebih lanjut oleh Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhir pekan lalu, membantu memindahkan para investor keluar dari mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss kembali ke dolar AS.

Penguatan mata uang greenback juga didorong oleh kenaikan di pasar saham. Indeks acuan S&P 500 naik 1,05 persen, bangkit kembali dari kerugian cukup besar yang terjadi pada pekan lalu. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 93,462 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1778 dolar AS dari 1,1828 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2964 dolar AS dari 1,3022 dolar AS.

Dolar AS dibeli pada 108,22 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,97 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9723 franc Swiss dari 0,9612 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2720 dolar Kanada dari 1.2679 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement