Selasa 08 Aug 2017 11:16 WIB

BTN Tawarkan Sejumlah Keistimewaan ke Pengembang Perumahan

Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur. ilustrasi
Foto: Antara/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan pengembang perumahan sebagai upaya mewujudkan program sejuta rumah pemerintah.

Komitmen ini diutarakan Direktur Utama BTN Maryono dalam acara gathering dengan pengembang mitra Bank BTN bertempat di Hotel Kempinski Jakarta, Selasa (8/8). "Kami akan mengoptimalkan penyaluran kredit konstruksi kepada pengembang, dengan demikian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat terus tersalurkan," kata Maryono.

Maryono menyadari sebagai upaya mewujudkan program sejuta rumah membutuhkan peran serta semua pihak. BTN sebagai inisiator dan integrator membangun kerja sama antar institusi sebagai upaya meningkatkan suplai rumah.

BTN memasang target penyaluran kredit konstruksi yang diperuntukkan bagi pengembang perumahan sebesar Rp 25 triliun, angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp 21,9 triliun.

Per Juni 2017, kredit konstruksi yang sudah disalurkan BTN tumbuh 18,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau senilai Rp 23,5 triliun. Angka tersebut setara dengan 263.999 unit rumah, pencapaian tersebut seiring dengan target BTN mengucurkan KPR untuk 666 ribu unit rumah pada tahun 2017.

"Saya berharap para pengembang yang menjadi mitra BTN dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai target KPR BTN," ujar dia.

Maryono mengungkapkan untuk memotivasi pengembang memanfaatkan kredit konstruksi dan mendorong penyaluran KPR, sejumlah strategi disusun diantaranya dengan meningkatkan penetrasi pasar dan pasar digital.

Bagi para pengembang, BTN memberikan kredit kepemilikan lahan dengan sejumlah keistimewaan diantaranya nilai kredit tidak dibatasi tetapi sesuai dengan kelayakan harga jual lahan, plafon kredit 70 persen dari total pembelian lahan dengan maksimal lahan seluas 20 hektar.

Kemitraan juga dilakukan dengan menggelar berbagai promosi bersama seperti pameran yang secara reguler diadakan yakni Indonesia Properti Expo (IPEX) yang akan digelar 11 Agustus mendatang selain itu juga diwujudkan dengan marketing bersama dengan memberikan subsidi bunga yang terjangkau bagi nasabah.

"Melalui kerja sama promosi yang diuntungkan adalah konsumen karena biaya dan bunga menjadi lebih terjangkau," ujar dia.

BTN juga akan mengoptimalkan pemasaran melalui layanan digital www.btnproperti.co.id, para pengembang dapat memanfaatkan portal tersebut untuk memperluas pemasaran mereka melalui jalur online tidak hanya jalur tradisional seperti pemasaran.

Tercatat sebanyak 357 pengembang sudah bergabung di portal ini. Angka ini masih sedikit dibandingkan jumlah pengembang yang menjadi mitra sebanyak 3.500 pengembang.

Padahal situs yang mempertemukan nasabah dengan pengembang ini terbilang sukses menggaet sejumlah debitur. Sejak Januari sampai dengan Juli 2017 jumlah aplikasi KPR Online untuk KPR konvensional masuk rata-rata 835 aplikasi per bulan.

Sedangkan total nilai KPR di tujuh bulan pertama 2017 mencapai Rp 316 miiar. Performa pencairan KPR konvensional lewat jalur digital terus menanjak sejak dirilis 2015.

Ketika diluncurkan KPR online yang berhasil dicairkan hanya Rp 155,7 miliar, kemudian pada tahun 2016 naik Rp 241,6 miliar, serta pertengahan 2017 sudah mencapai Rp 316 miliar.

"Performa pencairan KPR konvensional lewat jalur digital terus meningkat ini menunjukkan masyarakat maupun pengembang menilai aplikasi ini lebih efisien dan mudah," kata Maryono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement