Selasa 08 Aug 2017 06:02 WIB

Indef: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Sulit Tercapai

Red: Nur Aini
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menilai target pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2017 sebesar 5,2 persen akan sulit tercapai mengingat pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal tahun ini hanya mencapai 5 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2017 mencapai 5,01 persen, relatif stagnan karena sama dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017. "Dengan melihat kinerja ekonomi Q2, target pertumbuhan 5,2 persen sulit tercapai. Alasannya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga semakin sulit untuk tumbuh melesat," ujar Abra di Jakarta, Senin (7/8).

Pada kuartal II 2017, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95 persen (yoy) atau hanya lebih tinggi 0,01 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Padahal, kata dia, pada tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan konsumsi pada kuartal II umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal I. "Konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penggerak utama perekonomian semakin terseok-seok, mencerminkan daya beli masyarakat yang melemah," kata Abra.

Abra menambahkan, indikator melemahnya daya beli masyarakat tersebut dapat dilihat dari melambatnya pertumbuhan sektor perdagangan dari 4,96 persen pada kuartal I 2017 menjadi hanya 3,78 persen pada kuartal II 2017. Begitu pula dengan pertumbuhan sektor industri pengolahan yang pertumbuhannya melambat dari 4,24 persen pada kuartal I 2017 menjadi 3,54 persen pada kuartal II 2017. "Padahal momen bulan puasa dan Lebaran secara alamiah terjadi peningkatan penjualan," ujar Abra.

BPS mencatat kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang membaik telah memberikan kontribusi terhadap ekonomi pada kuartal II 2017 untuk tumbuh sebesar 5,01 persen (year on year). Pertumbuhan PMTB didorong oleh investasi berupa bangunan, kendaraan, dan peralatan lainnya. Investasi berupa bangunan pada periode tersebut tumbuh seiring dengan meningkatnya aktivitas pada sektor konstruksi seperti pembangunan infrastruktur. Selain itu, investasi juga didukung oleh realisasi belanja modal pemerintah pusat pada APBN 2017 sebesar Rp 35,7 triliun atau meningkat 4,36 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement