Rabu 02 Aug 2017 14:39 WIB

JK Minta Regulasi Investasi Energi Terbarukan Dibenahi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, minat investasi di bidang energi terbarukan cukup banyak karena Indonesia memiliki potensi yang besar. Oleh karena itu, dia mengimbau agar regulasi investasi energi terbarukan bisa lebih baik dan tidak menyulitkan investor.

"Begitu banyak sebenarnya yang hadir disini untuk investasi di renewable energy, prosedur (investasi) dan cara itu harus lebih simpel dan lebih baik," ujar Wapres JK dalam sambutannya ketika membuka Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/8).

Menurut JK, investor yang terarik untuk investasi di bidang energi terbarukan bukan hanya investor asing saja namun juga investor dalam negeri. Dia mengatakan, sebenarnya pemerintah telah memberikan banyak fasilitas untuk investasi pembangkit energi panas bumi di luar Jawa, salah satunya yakni fasilitas bebas bea.

JK menjelaskan, sumber energi fosil memang saat ini lebih mudah namun akibat adanya geopolitik maka harga minyak dan gas mengalami fluktuasi. Menurutnya, Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition dapat menjadi sarana sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan teknologi, efisiensi, dan kecepatan.

Apalagi, seluruh pulau di Indonesia memiliki sumber energi terbarukan. Jusuf Kalla menambahkan, banyak gunung api di Indonesia yang mempunyai sumber daya panas bumi.

Sumber energi terbarukan memiliki perbedaan dengan sumber energi fosil. Menurutnya, sumber energi fosil pembangkitnya bisa ditempatkan dimana saja. Namun pembangkit energi terbarukan seperti geothermal, hydro, angin, dan tenaga surya harus diletakkan didekat sumber energi yang bersangkutan.

"Oleh karena itu dibutuhkan juga fasilitas, koneksi, dan transmisi yang lebih besar lagi untuk mendapatkan sistem mixed prime energy untuk kita semuanya," kata Jusuf Kalla.

Ia berharap, konferensi dan eksebisi geothermal tersebut dapat menghasilkan pembicaraan tentang teknologi yang efisien, cepat, dan memenuhi standar yang baik serta lebih ekonomis. Dia mengakui, energi terbarukan harganya memang lebih tinggi daripada sumber energi fosil. Namun, harga kesehatan dan lingkungan tidak ternilai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement