Rabu 02 Aug 2017 11:24 WIB

BNI Syariah Targetkan Laba Tumbuh 20 Persen pada 2017

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Teller melayani nasabah di banking Hall BNI Syariah, Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas Teller melayani nasabah di banking Hall BNI Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah optimistis dapat mencapai pertumbuhan laba 17-20 persen hingga akhir tahun. Per Semester I 2017 tercatat laba perseroan tumbuh 13 persen atau sebesar Rp 165 miliar year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 145,64 miliar.

Meskipun masih mengalami pertumbuhan laba, peningkatan ini jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan laba bersih pada Semester I 2016 yang tumbuh 45,73 persen dari periode Semester I 2015.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah, Dhias Widiyanti mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai target pertumbuhan laba sesuai yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).

"Kami cukup optimis laba sampai dengan akhir tahun akan mampu mencapai target dengan kenaikan laba sekitar 17 - 20 persen," ujar Dhias kepada Republika, Rabu (2/8).

Pencapaian laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 18,85 persen menjadi Rp 22,55 triliun per Juni 2017. Segmen konsumer menjadi penyumbang pembiayaan terbesar atau mencapai 55 persen.

Meskipun pembiayaan tumbuh tinggi, namun rasio NPF naik menjadi 3,38 persen dibandingkan posisi di semester I 2016 yang sebesar 2,8 persen. Untuk itu, pihaknya menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp 267 miliar hingga Juni 2017 sebagai mitigasi tingginya NPF. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan laba turun dibandingkan tahun lalu.

"Kami memang menambah CKPN sebesar Rp 267 miliar hingga Juni ini, dan berusaha menjaga coverage ratio di atas level 80 persen. Sedangkan industri sekitar 75 persen," ungkap Dhias.

Dengan cadangan tersebut, pihaknya menargetkan rasio NPF dapat turun ke 3 persen pada akhir tahun. Adapun rata-rata NPF industri berada di atas 4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement