REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa Marga saat ini berencana akan meningkatkan kapasitas investasi. Untuk melakukan hal tersebut, Jasa Marga pun akan melakukan beberapa aksi korporasi.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga, Agus Setiawan, mengatakan aksi tersebut berupa sekuritasi pendapatan tol Jagorawi dan project bonds. "Sekuritisasi pendapatan Tol Jagorawi ini berbasis pendapatan di masa mendatang atau future revenue basesecurities," kata Agus dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/7).
Agus mengatakan sekuritasi pendapatan tol tersebut direncanakan sekitar Rp 2 triliun. Saat ini, kata dia, masih dalam proses finalisasiregistrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara , project bonds masih dalam tahap persiapan dan konsultasi dengan lembaga terkait.
Agus memastikan, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pendanaan alternatif pengembangan proyek jalan tol baru. Di mana melalui anak perusahaan jalan tol, akan menyelesaikan target penambahan pengoperasian jalan tol sekitar 660 kilometer hingga tiga tahun ke depan. "Saat ini perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 1.260 kilometer," kata dia.
Sementara itu, di tengah pembangunan 15 ruas tol baru, Jasa Marga berhasil membukukan total laba bersih sebesar Rp 1.016 miliar pada semester I 2017. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,79 persen dibandingkan periode semester I 2006 sebesar Rp 925 miliar.
Agus mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha Lain yang mencapai Rp 4,53 triliun. Angka itu meningkat 7,47 persen dibandingkan semester I 2016 yang hanya Rp.4,21 triliun.
Pendapatan tol pasa semester I 2017 ini mencapai Rp 3,99 triliun atau naik sebesar 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,88 triliun. Sementara pendapatan usaha lain mencapai Rp 543 miliar atau naik sebesar 62,03 persen dari semester I 2016.
Di sisi lain, aktivitas konstruksi ruas-ruas jalan tol baru juga terlihat pada realisasi pendapatan konstruksi yang mencapai Rp 8,57 triliun. Pendapatan konstruksi naik 243,15 persen dari 2016 yang mencapai Rp 2,50 triliun.
Kegiatan ekpansi Perseroan juga terlihat dari total nilai aset yang mencapai Rp 65,81 triliun. Aset Jasa Marga meningkat 23,01 persen dari tahun lalu sebesar Rp 53,50 triliun. Ekspansi tersebut dilakukan Jasa Marga untuk mendapatkan pertumbuhan jangka panjang.
Dalam investasinya, pada April 2017 Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi Bangil-Rembang sepanjang 7,1 kilometer. Agus mengatakan pengoperasian jalan tol tersebut akan memberikan dampak pada kenaikanpendapatan tol, sekaligus juga mempengaruhi peningkatan beban usaha.
Jasa Marga juga merencanakan akan mengoperasikan kelanjutan jalan tol Gempol-Pasuruan yaitu seksi Gempol-Bangil sepanjang 6,8 kilometer, seksi Rembang-Pasuruan 6,6 kilometer, dan seksi terakhir jalan tol Semarang-Solo yaituseksi Bawen-Salatiga 17,50 kilometer pada triwulan III 2017.
Tahun ini, Jasa Marga juga menargetkan pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian 15,5 kilometer. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 41,69 kilometer, jalan tol Solo-Ngawi 90,25 kilometer, dan jalan tol Ngawi-Kertosono 49,51 kilometer juga akan ditargetkan dalam waktu yang sama.