Rabu 26 Jul 2017 13:20 WIB

BCA Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 3,88 Triliun

Petugas menghitung uang nasabah di kantor cabang Bank BCA Syariah, Jakarta.
Foto: Republika/prayogi
Petugas menghitung uang nasabah di kantor cabang Bank BCA Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah pada semester I-2017 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,88 triliun atau tumbuh 21,09 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp 3,2 triliun pada Juni 2016.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih dalam paparan kinerja semester I-2017 BCA Syariah mengatakan nonperforming financing (NPF) pada level 0,48 persen (gross) dan 0,18 persen (nett). Angka NPF BCA Syariah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama 2016 di level 0,55 persen (gross) dan 0,46 persen (nett).

John mengatakan NPF BCA Syariah dijaga untuk tetap di bawah 1 persen. Langkah untuk menjaganya adalah ketika inisiasi.

"Kami memilih nasabah yang punya rekam jejak kondisi usaha yang baik. Itu adalah nasabah pilihan, sehingga 'less impact'. NPF bisa seperti ini karena kami menerapkan 'prudent banking practice'," ucap dia di Jakarta, Rabu (26/7).

John mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga mencapai 15 persen sampai akhir 2017. Sektor penyaluran pembiayaan masih didominasi segmen komersial 72,10 persen, meningkat 5.03 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara segmen konsumer tercatat 4,81 persen menurun 1,9 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk sektor penyaluran segmen UMKM tercatat 23,10 persen, menurun 3,13 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Keuangan BCA Syariah Pranata Nazamuddin mengatakan fokus penyaluran pembiayaan BCA Syariah ada di komersial dan UMKM. "Dengan masuk sektor ini, BCA Syariah masih bisa menjaga kualitas yang cukup terjaga di level yang baik," kata Pranata.

Kemudian, pada semester I-2017, total aset BCA Syariah mencapai Rp 5,43 triliun atau naik 25,02 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama 2016 sebesar Rp 4,34 triliun. Pertumbuhan aset tersebut berada di atas pertumbuhan industri perbankan syariah yaitu 22,8 persen per April 2017 (yoy).

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menjadi salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan aset. Tercatat peningkatan DPK mencapai Rp 4,24 triliun atau tumbuh sebesar 31,79 persen (yoy) dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,22 triliun.

Sementara untuk laba bersih BCA Syariah tercatat sebesar Rp 20,13 miliar atau tumbuh sebesar 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,38 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement