Jumat 21 Jul 2017 07:51 WIB

BI Tahan Suku Bunga Acuan untuk Stabilitas Ekonomi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Bank Indonesia
Foto: Tahta/Republika
Gedung Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan tetap menahan suku bunga acuan sebesar 4,75 persen. Hal itu diputuskan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI selesai pada semalam (20/7).

BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tersebut dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen yang berlaku efektif mulai hari ini (21/7).

Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan keputusan mengenai suku bungan acuan tersebut menjadi salah satu bentuk konsisten BI. “Ini konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” kata Arbonas usai rapat di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Kamis malam (21/7).

Konsistensi tersebut, kata Arbonas, dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan domestik. Dia menjelaskan, proses pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut namun tidak sekuat perkiraan semula terutama akibat perlambatan konsumsi meski di sisi lain terdapat peningkatan investasi.

Selain itu BI juga memperkirakan tekanan inflasi diperkirakan sedikit berkurang di bawah perkiraan semula. “Hal ini akibat permintaan yang masih lemah dan terkendalinya harga pangan,” kata dia.

Bank Indonesia juga mewaspadai sejumlah risiko yang bersumber dari global terutama normalisasi neraca Bank Sentral Amerika Serikat. Begitu juga domestik terutama konsolidasi korporasi dan perbankan yang masih berlanjut.

Untuk itu, kata Arbonas,BI memperkuat kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran. “Ini untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta tetap memberi dukungan bagi pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement