Kamis 20 Jul 2017 07:34 WIB

Fintech Modalku Fokus ke Pertumbuhan Pembiayaan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hazliansyah .
Fintech (ilustrasi)
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) Modalku menyatakan tahun ini fokus pada pertumbuhan penyaluran pembiyaan. Sampai Juli tercatat, Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 215 miliar ke sekitar 400 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Co-Founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan total penyaluran itu tumbuh empat kali lipat dari tahun lalu yang hanya Rp 50 miliar. Bahkan pada semester pertama 2016, hanya Rp 10 miliar dana yang disalurkan ke peminjam.

"Kalau semester pertama tahun ini, kira-kira sudah Rp 160 miliar. Ini .kan baru sampai pertengahan tahun, sampai akhir tahun bisa terus nambah," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (19/7).

Meski begitu, Reynold enggan menyebutkan berapa target penyaluran pembiayaan pada 2017, menurutnya semakin banyak semakin bagus.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat, katanya, membuat pertumbuhan Modalku juga meningkat signifikan. "Kalau di awal, kita lebih banyak ke eksperimen, sekarang giliran sudah yakin kita fokus ke scale," jelasnya.

Ia menyebutkan, pembiayaan disalurkan ke seluruh sektor terutama Kredit Modal Kerja (KMK) UKM. Hanya saja, sektor perdagangan, menurutnya, paling mendominasi.

"Trading paling banyak, misal mereka jual baju di Tanah Abang, mereka kan duitnya banyak tapi asetnya nggak ada jadi nggak bisa pinjam di bank maka ke kita," jelas Reynold. Dirinya menambahkan, pinjaman Modalku ke nasabah berkisar Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar.

Reynold mengaku sampai sekarang tidak ada pinjaman bermasalah. Pasalnya, perusahaan mempunyai manajemen risiko tersendiri untuk mencegah fraud. "Kita ada tim sendiri untuk lakukan verifikasi. Jadi kalau ada yang pinjaman cukup besar, langsung kita verifikasi," tambahnya.

Sedangkan untuk mengatasi kredit bermasalah (NPL), baginya, perlu ada kedisiplinan. Ia menyebutkan, NPL Modalku saat ini hanya 0,1 persen bahkan hampir tidak ada.

Ke depannya, kata dia, Modalku akan membuka cabang di beberapa daerah di Indonesia, namun rencana tersebut masih jangka panjang. Saat ini Modalku telah hadir di Jakarta, Bandung, serta Surabaya.

Modalku pun telah bekerja sama dengan Bank Sinarmas, dan dua bank lagi dari Singapura juga Malaysia. Kerja sama meliputi bantuan penyaluran pinjaman dari Sinarmas melalui Modalku, dan lainnya.

"Kita terbuka juga bagi bank lain yang mau bekerja sama, waktu awal-awal /sih ada. Hanya saja sekarang belum ada pembicaraan lagi dengan bank lain," kata Reynold.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement