REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris diminta untuk menyampaikan secara terbuka soal jaminan yang diberikan Inggris kepada Toyota hingga bersedia menanamkan investasi senilai 313 juta dolar AS.
Desakan itu disampaikan dua anggota parlemen Inggris, Senin kemarin ketika mengomentari investasi tersebut. Reuters dalam sebuah laporannya Jumat lalu yang mengutip dua sumber menyebutkan pemerintah Inggris berupaya mengamankan pabrik Toyota yang berada di Burnaston dengan mengeluarkan jaminan perdagangan dengan Toyota di masa mendatang.
"Perlu kejelasan bagi publik terkait jaminan, pajak dan masalah lain terkait rencana Inggris keluar dari Uni Eropa, surat itu harus dipublikasikan segera," kata Nick Morgan melalui surat elektroniknya. Dari hal ini akan diketahui jaminan apa saja yang diberikan terkait investasi tersebut. Termasuk kemungkinan penolakan memberikan laporan kepada parlemen.
Kementerian bisnis Inggris tidak menampik hal tersebut, namun menolak mengumumkannya. Sumber lain menyebutkan surat serupa juga telah dikirim kepada Nissan ketika perusahaan Jepang itu memutuskan membangun dua model terbarunya di sebuah pabrik di utara Inggris. Juru bicara Toyota 16 Maret lalu menyebutkan pemerintah Inggris telah menyiapkan dana 21,3 juta pound untuk melatih dan mengembangkan tenagar kerja.
Ketua komite bisnis partai buruh, Rachel Reeves tidak dapat menerima sukap pemerintah yang enggan mengungkapkan isi perjanjian tersebut. "Penting bagi pemerintah untuk tidak memberikan bantuan khusus yang dapat merusak posisi negosiasi kita, "katanya.
Pemerintah diminta menyampaikan secara terbuka strategi terkait keluarnya Inggris dari kongsi dagang Uni Eropa di segala bidang, serta kesempatan terbaik guna menciptakan lapangan kerja dan mengamankan investasi.