REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP mempersiapkan kegiatan pengeboran lepas pantai pertama. Ini dilakukan di salah satu lapangan sekitar wilayah Laut Jawa Bagian Timur yaitu PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field.
Kegiatan pengeboran lepas pantai ini merupakan kali pertama dalam sejarah PT Pertamina EP yang pada 13 September 2017 genap berusia 12 Tahun.
"Saat ini kami tengah mempersiapkan segala sesuatu guna kelancaran proses pemboran lepas pantai di Poleng Field. Saat ini Rig ENSCO 67 yang akan kami gunakan untuk melakukan pemboran sedang dilakukan inspeksi menyeluruh," kata Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (16/7).
Baron mengatakan kegiatan pemboran akan dilaksanakan mulai awal Agustus 2017 dengan durasi pekerjaan estimasi mencapai 45 hari.
Target kedalaman mencapai 9.000 kaki atau sekitar 2.700 meter dengan perkiraan biaya mencapai 15 juta dolar AS.
Melalui pengeboran ini, diharapkan mampu menghasilkan 700 barel minyak per hari (bopd) dan 1,2 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd). Selain itu, pemboran ini juga bertujuan untuk menambah titik serap hidrokarbon di area CW dan DW.
Sementara itu, General Manager PT Pertamina EP Asset 4 Didik Susilo mengatakan bahwa Asset 4 merupakan salah satu aset yang paling lengkap karena selain memiliki lapangan minyak, juga memiliki tiga pusat produksi gas yaitu CPP Gundih, CPP Donggi dan CPP Matindok.
Lapangan Poleng Field yang termasuk di wilayah Asset 4 menjadi wilayah kerja Pertamina EP sejak empat tahun lalu dengan tingkat produksi yang dinilai cukup bagus.
"Setelah berjalan kurang lebih 4 tahun dengan tingkat produksi yang cukup bagus, kini kami mempersiapkan langkah yang cukup berani dengan melaksanakan pemboran," kata Didik.