REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan Indonesia dapat memproduksi 2,5 juta unit kendaraan pada 2020 mendatang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini industri otomotif Tanah Air memiliki kapasitas produksi 1,2 juta unit. Jumlah itu meningkat dibandingkan produksi pada 2016 lalu yang mencapai 1,1 unit kendaraan. Peningkatan kapasitas produksi di tahun 2017 karena adanya investasi baru berupa pembangunan pabrik yang dilakukan PT. SGMW Motor Indonesia di Kawasan Industri GIIC Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Agar target 2,5 juta unit pada 2020 tercapai, Menperin mendorong industri otomotif nmemperluas pasar ekspor. Kemenperin mencatat, dari jumlah produksi 1,1 juta unit pada tahun lalu, baru sekitar 200 ribu unit mobil yang dipasarkan ke negara tujuan ekspor.
"Pemerintah meminta industri otomotif nasional terus agresif memperluas pasar ekspor untuk membuat sebuah keseimbangan dengan kebutuhan pasar domestik," kata Airlangga, lewat keterangan tertulis pada Republika.co.id, Selasa (11/7).
Kementerian Perindustrian mencatat, pada 2016 lalu kontribusi subsektor industri alat angkutan (termasuk di dalamnya industri otomotif) terhadap PDB sektor industri nonmigas mencapai 10,47 persen. Capaian itu menempatkan sektor tersebut dalam posisi ketiga setelah subsektor industri makanan dan minuman sebesar 32,84 persen serta subsektor industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,71 persen.
Airlangga optimistis, kinerja industri otomotif di dalam negeri tahun ini mampu tumbuh lebih baik seiring potensi pasar produk di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif. Hal ini didorong karena pulihnya perekonomian global serta berjalannya reformasi struktural di dalam negeri secara komprehensif.