REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bisa membuat kebijakan yang inovatif dan berpihak pada nelayan kecil. Ia mengakui langkah yang dibuat Susi untuk memberantas illegal fishing sudah baik, namun perlu ada formulasi selanjutanya untuk pemanfaatan laut.
Luhut menjelaskan, keberpihakan pada nelayan kecil juga tidak semata mata memberikan kebebasan penggunaan alat yang bisa merusak lingkungan. Ia menilai perlu ada pendidikan dan alih teknologi untuk nelayan kecil.
"Bicara soal kesejahteraan kan berarti ada jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang memang perlu ada alat tangkap yang ramah lingkungan, tapi untuk jangka pendek ini gimana," ujar Luhut di Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Ilegal, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (11/7).
Luhut berpendapat, pelarangan alat cantrang sebagai alat tangkap memang berdampak buruk pada lingkungan. Namun penghentian secara terburu buru tanpa adanya pemahaman dan pembinaan dalam alih teknologi juga ia nilai akan berdampak pada kesejahteraan nelayan kecil.
"Inovasi itu bisa bermacam-macam. kalau sudah larang cantrang ya whats nextnya apa. Kesejahteraan rakyat di tataran jangka panjang memang sangat penting, tetapi kesejahteraan rakyat pada tataran sekarang dan jangka pendek juga tidak dapat diabaikan," ujar Luhut.
Luhut mengatakan pihaknya sudah membicarakan hal ini kepada Susi Pudjiastuti. Ia meminta semua pihak bersabar dan memberikan waktu bagi tim KKP untuk bisa merumuskan rencana kedepan.
"Saya kira tim bu susi cerita beliau kuta tunggu aja jangan terus buruk sangka," ujar Luhut.