REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan, pertumbuhan kredit saat ini masih sesuai target. Penyaluran kredit BTN tumbuh di kisaran 19 persen.
Direktur Utama BTN Maryono memperkirakan, pertumbuhan kredit pada Juli pun masih akan stabil di antara 19 persen sampai 20 persen. Sebelumnya pada mei 2017 kredit tumbuh 18,7 persen dengan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross di level 3,49 persen.
"Saya kira kita punya realisasi kredit cukup tinggi di antara rata-rata pertumbuhan kredit perbankan," ujarnya saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, (6/7). Ia mengungkapkan, perlambatan penyaluran kredit tidak dirasakan BTN, karena selama ini berkonsentrasi pada sektor properti atau perumahan.
Sementara, kebutuhan masyarakat terhadap hunian terus meningkat. Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BTN pun stabil di kisaran 18 hingga 19 persen. Bahkan, kata Maryono, untuk KPR bersubsidi tumbuh di atas 25 persen.
"Pemotongan subsidi KPR dari Rp 9 triliun menjadi Rp 3 triliun juga tidak memengaruhi target penyaluran KPR BTN. Tidak ada masalah," ujarnya.
Sementara itu, per Mei 2017, BTN telah menyalurkan kredit untuk 337.309 unit rumah. Tahun ini perseroan menargetkan penyaluran KPR sebanyak 600 ribu unit, dengan begitu jumlah tersebut menunjukkan lebih dari 50 persen target 2017 sudah tercapai.