REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Semen Baturaja menggandeng PT Bukit Asam (PTBA) Tbk dalam kontrak kerjasama pengadaan kebutuhan pasokan batu bara. Bukit Asam akan memasok kebutuhan batu bara bagi pabrik semen yang berada di Baturaja, Palembang dan Panjang.
Penandatanganan kontrak kerja sama tersebut dilakukan Rahmad Pribadi dengan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Niaga PTBA, Joko Pramono dan disaksikan direksi dari kedua BUMN tersebut. “Kontrak pengadaan batu bara antara PT Semen Baturaja dengan PT Bukit Asam untuk memenuhi kebutuhan selama tiga tahun terhitung sejak Juni 2017 sampai Mei 2020," kata Direktur Utama PT Semen Baturaja, Rahmad Pribadi, kemarin.
Rahmad menjelaskan, penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan batu bara yang dibutuhkan oleh PT Semen Baturaja yang memiliki pabrik di tiga tempat, dua di Sumatra Selatan (Sumsel) di Palembang dan Baturaja, satu pabrik di Panjang, Lampung. “Ini juga sekaligus meningkatkan efisiensi dengan harga batu bara yang lebih murah,” ujarnya.
Menurut Rahmad Pribadi, selama ini pabrik Semen Baturaja menggunakan batu bara dari PTBA dengan kalori 6.300 kcal/kg. “Kini dengan beroperasinya pabrik Baturaja II, PT Semen Baturaja memiliki coal mill baru yang dapat menggunakan batu bara dengan kalori yang lebih rendah, yang juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik Baturaja I sehingga tidak lagi menggunakan batubara dengan kalori yang tinggi.”
Kontrak pengadaan batu bara tersebut terdiri dari produk Bukit Asam 45 dengan kalori 4.500 kcal per kg sebanyak 1.090.000 ton dan Bukit Asam 55 dengan kalori 5.500 kcal per kg sebanyak 603.000 ton.
“PT Semen Baturaja tidak ragu untuk menandatangani kontrak secara jangka panjang dengan melihat bahwa batu bara merupakan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dalam proses produksi semen, selain juga listrik,” kata mantan Direktur Umum dan SDM PT Petrokimia Gresik
Dengan kontrak jangka panjang itu, PT Semen Baturaja memperoleh harga batu bara yang lebih bersaing dengan industri semen lain karena jangka waktu kontrak yang relatif panjang.
“Kontrak pengadaan batubara ini sekaligus merupakan bentuk sinergi BUMN yang akan sama-sama memperkuat posisi Semen Baturaja dan Bukit Asam sebagai produsen semen dan produsen batu bara terbesar di Sumatra Bagian Selatan,” ujar Rahmad yang baru menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Baturaja sejak 27 April 2017.