Jumat 30 Jun 2017 18:32 WIB

Kembangkan Layanan Digital, BRI akan Gandeng Fintech

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
 Suasanai BRI Digital Banking di Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6\10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Suasanai BRI Digital Banking di Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6\10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Suprajarto menyatakan akan menggandeng beberapa perusahaan Financial Technology (Fintech) mulai bulan depan. Tujuannya untuk mengembangkan layanan keuangan digital untuk nasabah.

"Ada beberapa Fintech yang mungkin bulan depan sudah signing dengan kita. Dalam rangka untuk pengembangan terutama yang terkait dengan digital loan," kata Suprajarto kepada Republika.co.id saat ditemui di Jakarta, pekan ini.

Dirinya menuturkan, skema kerja sama dengan Fintech nanti berbentuk join operation. Hanya saja, Suprajarto masih enggan menyebutkan, perusahaan Fintech apa saja yang tengah diajak berdiskusi untuk bekerja sama.

BRI saat ini, kata Suprajarto, memang tengah fokus mengembangkan digital banking. Maka, perseroan telah memilih salah satu anak perusahaannya yakni BRI Agro untuk lebih mematangkan digital banking. "Baru kalau nanti sudah approvement, kita akan ambil untuk pasarkan di BRI," ujarnya.

Ia menjelaskan, bank berpelat merah tersebut juga sudah mempunyai digital branch atau kantor cabang digital. Dikembangkan sejak tiga tahun lalu, kini BRI memiliki lima digital branch di antaranya di Kota Kasablanka dan Bandara Soekarno Hatta.

"Kita pun akan manfaatkan semaksimal mungkin satelit BRIsat yang kita miliki. Selain untuk keperluan sendiri, akan dimanfaatkan pula untuk layanan kepada nasabah," kata Suprajarto.

Menurutnya, banyak nasabah yang memerlukan alat komunikasi semacam satelit, misalnya nasabah pemilik kebun sawit. "Jadi dia bisa lihat kebun sawitnya. Selama ini mungkin dia pakai drone, nah kita punya satelit kita akan beri fasilitas ke mereka," ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan, pemberian fasilitas tersebut tetap harus ada resiprokal bisnisnya. Hanya, Suprajarto belum menjelaskan secara detail terkait hal itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement