Ahad 25 Jun 2017 18:36 WIB

Berkah Lebaran, Uang Ikut Berputar di Daerah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (9/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim Lebaran menjadi berkah bagi pengusaha dan penggerak industri jasa di daerah. Pemudik yang pulang ke kampung halamannya melakukan aktivitas ekonomi yang ikut menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, tradisi mudik ikut meredistribusi perputaran uang dari Jakarta ke daerah. Meski belum ada angka pasti berapa uang yang mengalir ke daerah, dia menyebutkan, setidaknya budaya pulang kampung ini memberikan dorongan bagi industri kecil dan pelaku usaha di daerah, terutama sektor perhotelan dan restoran.

"Sebetulnya mayoritas yang lebih diuntungkan di pulau Jawa. Tradisi mudik pas Lebaran konsentrasinya di Jawa. Untuk beberapa provinsi, Jabar, Jateng, Jatim, Jogja, Solo akan mendapatkan aktivitas dari sisi tempat tinggal, yaitu hotel dan tempat makan," kata Sri di kediaman dinasnya, Ahad (25/6).

Ia menilai, selama satu dekade belakangan masih cukup sulit untuk menemukan restoran yang tetap buka selama musim Lebaran. Kondisi ini mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir, di mana semakin banyak rumah makan, penjaja makanan, dan penyedia jasa lainnya yang tetap beroperasi selama Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi ini menimbulkan ekonomi yang memutar cukup banyak. Pasti banyak pekerja yang memang membutuhkan dibayar dan butuh bayaran ekstra. Dari sisi perputaran uang, masyarakat pasti akan membelanjakan terutama untuk satu minggu ini cukup besar," ujar Sri.

Sri berharap lebih banyak lagi pemudik yang bertransaksi nontunai di daerah. Hal ini sejalan dengan target pemerintah mengurangi transaksi tunai dan memperbanyak transaksi nontunai atau cashless. n Sapto Andika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement