Jumat 23 Jun 2017 22:05 WIB

Hiswana Nilai Anjloknya Permintaan BBM di Jakarta Hal Biasa

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tinggal mudik, Ibu kota Jakarta kini mulai sepi. Keadaan tersebut, ternyata berdampak pada penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menurun hingga 23 persen.

Menyikapi keadaan tersebut, ketua umum dewan pimpinan pusat Hiswana Migas, Eri Purnomohadi menyatakan konsumsi BBM di Jakarta saat ini memang menurun karena hal yang biasa terjadi setiap tahunnya, yaitu karena mudik. Namun, dia memastikan tidak ada kerugian berarti terkait keadaan tersebut.

"Datanya kita gak ada, tapi secara natural jelas menurun karena sebagian warga Jakarta kan mudik," kata Eri saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (23/6).

Lihat juga: Ditinggal Mudik, Permintaan BBM di Jakarta Anjlok 23 Persen

Walaupun mengalami penurunan, Eri menyebut penebusan BBM pada Pertamina tetap berjalan normal. Bahkan, stok BBM tetap dipertahankan untuk mengantisipasi lonjakan BBM nanti usai masa lebaran. "Slow saja untuk penjualan," jelas Eri.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar mengatakan, permintaan BBM jenis gasoline (Premium, Pertamax, dan Pertalite) atau solar di Jakarta mengalami penurunan hingga mencapai 23 persen. Pertamina mencatat, permintaan BBM jenis gasoline tercatat sebanyak 12 nribu kiloliter (KL) per harinya, sedangkan solar turun 5 ribu KL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement