REPUBLIKA.CO.ID, KUPSNG -- PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur sudah melistriki 25 desa yang tersebar di 13 kecamatan dan sembilan kabupaten di Provinsi NTT selama periode Januari-Juni 2017. Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah NTT, Sulistiyoadi Nikolaus mengatakan ke-25 desa itu tersebar di Pulau Timor, Pulau Flores dan sekitarnya, Pulau Sumba, Pulau Alor, dan Pulau Rote.
Saat ini PLN setempat terus mengebut pembangunan infrastruktur kelistrikan baik pembangkit maupun jaringan transmisi untuk melistriki desa-desa hingga ke daerah pelosok daerah provinsi selaksa pulau itu.
"Karena dari jumlah total 2.500 desa di seluruh Indonesia yang belum berlistrik, ada 1.194 desa diantaranya berada di daerah kita di NTT," ucapnya, Jumat (23/6).
Untuk itu, katanya, pembangunan berbagai infrastruktur pendukung terus digenjot karena pemerintah pusat sendiri telah memberikan target pada PLN untuk melistriki ribuan desa itu hingga akhir 2018. Nikolaus mengatakan, untuk tahap pertama dalam tahun 2017 ini, PLN NTT ditargetkan melistriki sebanyak 698 desa.
Sehingga mencapai target desa berlistrik itu, lanjutnya, berbagai infrastruktur pendukung yang harus dibangun diantaranya jaringan tegangan menengah sepanjang 2.313 Kilometer Sirkuit (KMS), jaringan tegangan rendah sepanjang 2.265 KMS, 731 buah gardu dan trafo 4.577 Mega Volt Ampere (MVP).
"Infrastruktur ini yang menjadi tantangan sekaligus kerja keras PLN dalam upaya mendukung program desa berlistrik untuk tahun ini di NTT," katanya.
Menurutnya, target desa berlistrik yang dibangun PLN tahun ini tidak boleh tertunda dan bergeser ke tahun berikutnya.
"Kalau bergeser maka akan menyulitkan karena di tahun 2018 sudah ada program listrik desa juga yang sama dengan target PLN melistriki 518 desa," katanya.
Nikolaus berharap, target PLN melistriki semua desa di NTT itu terus mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakatnya di daerah-daerah sehingga tidak mengalami kendala serius.