Rabu 21 Jun 2017 18:42 WIB

Imam dan Muazin Istiqlal Difasilitasi Kredit Rumah DP Nol

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ilham Tirta
Direktur Utama Bank BTN Maryono (kedua kiri) dan Wakil Ketua Imam Besar Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Bahrul Hayat (tengah) melakukan penandatanganan kerjasama pembiayaan perumahan subsidi untuk Imam, Mu'adzin dan karyawan Istiqlal disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar (kanan) di Jakarta, Rabu (21/6).
Foto: Suryono/Antara
Direktur Utama Bank BTN Maryono (kedua kiri) dan Wakil Ketua Imam Besar Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Bahrul Hayat (tengah) melakukan penandatanganan kerjasama pembiayaan perumahan subsidi untuk Imam, Mu'adzin dan karyawan Istiqlal disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar (kanan) di Jakarta, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan memberikan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk para imam, muazin, dan karyawan Masjid Istiqlal. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, program KPR subsidi dengan skema syariah (iB) akan memberikan alternatif bagi umat untuk dapat memperoleh pembiayaan perumahan yang murah dan berbasis syariah.

Program ini dilaksanakan melalui Unit Usaha Syariah (USS) dan menjadi program piloting KPR Subsidi Syariah bagi para imam, muazin, dan karyawan Masjid Istiqlal dengan uang muka 0 persen dan cicilan murah senilai Rp 780.694 per bulan, selama 20 tahun. Sri berharap program tersebut dapat membantu imam, muazin, dan karyawan serta umat Islam secara umum untuk mendapatkan rumah layak huni.

Kedepannya, program piloting ini akan menjadi proyek percontohan. Apabila berhasil, program akan diterapkan di seluruh Indonesia dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Peduli Umat.

Sri mengungkapkan, kebijakan pemberian kemudahan kredit rumah bagi para karyawan Masjid Istiqlal bermula dari cerita Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang mengisahkan bahwa para imam dan muazin harus melakukan perjalanan jauh dari rumah untuk mencapai Istiqlal. Sri menilai, para imam dan muazin ini tentu membutuhkan fasilitas perumahan untuk menunjang pekerjaan mereka di masjid yang berlaku sejak subuh hingga isya..

"Sehingga dibutuhkan respons dari pemerintah. Ide ini sekaligus meneruskan program sejuta rumah, dengan subsidi uang muka. Dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP dengan juga memberi subsidi bunga KPR," jelas Sri di Kementerian Keuangan, Selasa (21/6).

Kementerian Keuangan, kata Sri, telah menyediakan lahan untuk pembangunan rusun yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tak hanya itu, pemerintah bersama DPR juga menetapkan UU nomor 4 tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang tujuannya menghimpun dan menyimpan dana rumah jangka panjang yang berkelanjutan.

"Kita tentu saja meyadari masih banyak masyarakat yang membutuhkan pembiayaan pembuatan rumah yang terjangkau," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Maryono menambahkan, model ini juga bisa diterapkan lintas umat beragama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan antar umat. Ia menyebutkan, perumahan khusus untuk imam, muazin, dan karyawan Masjid Istiqlal terletak di Perumahan Panorama Kemang di Parung, Bogor. Perumahan yang dibangun oleh PT Multi Griya Propertindo itu didirikan di atas lahan seluas 135 hektare (ha).

Dalam proyek ini, secara total akan dibangun 1.400 unit rumah yang dijual seharga Rp 141 juta per unit. Hingga kini, tercatat telah dibangun 362 unit rumah dan 330 di antaranya telah terjual.

Nantinya, para imam, mu'adzin, dan karyawan Masjid lstiqlal juga akan diberikan total bantuan sekitar 17,5 persen dari total harga jual rumah atau sekitar Rp 24,5 juta per orang. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bantuan uang muka pemerintah, dan bantuan lainnya.

Adapun dari BUMN, diberikan bantuan sekitar Rp 17,5 juta per orang. Total bantuan ini nantinya akan digunakan untuk subsidi uang muka dan biaya proses KPR BTN Subsidi iB. Dengan adanya bantuan tersebut, Bank BTN akan memberikan KPR BTN Subsidi iB sekitar Rp 116,75 juta per orang.

Untuk tahap pertama, Bank BTN akan merealisasikan KPR bagi 20 orang yang terdiri atas 10 orang imam dan 10 muazin. Kemudian, untuk tahap kedua, UUS Bank BTN akan merealisasikan pemberian KPR BTN Subsidi iB untuk sekitar 80 karyawan Masjid lstiqlal. "Sehingga akan ada 100 orang yang akan dibantu Bank BTN melalui KPR BTN Subsidi iB," ujar Maryono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement