REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak terus menurun pada Selasa (20/6), karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global terus membebani pasar.
Menurut Reuters, produksi minyak Libya naik lebih dari 50 ribu barel per hari menjadi 885 ribu barel per hari setelah perusahaan minyak negara itu menyelesaikan perselisihan dengan Wintershall, Jerman. Sementara itu, pasokan minyak Nigeria juga meningkat. Loading programs menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah acuan Nigeria, Bonny Light, ditetapkan untuk mencapai 226 ribu barel per hari pada Agustus, meningkat dari 164 ribu barel per hari pada Juli.
Para analis mengatakan bahwa kenaikan produksi minyak mentah telah mengambil alih sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mendukung pasar dengan memotong produksi mereka. Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 0,97 dolar AS menjadi menetap di 43,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 0,89 dolar AS menjadi ditutup pada 46,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.